Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Menghantui, Warga Lebak Resah Hadapi Potensi Pembatasan Aktivitas

 

LEBAK – Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia kembali menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat Kabupaten Lebak.

Banyak warga mulai merasa cemas akan kemungkinan diberlakukannya kembali protokol ketat yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan perekonomian keluarga.

Kabar tentang peningkatan jumlah kasus Covid-19 di tingkat nasional kini menjadi perbincangan serius di tengah warga Lebak.

Sejumlah warga mengaku khawatir apabila pemerintah kembali menerapkan pembatasan sosial yang ketat seperti tahun-tahun sebelumnya, karena mereka sudah mulai beradaptasi dengan kondisi normal baru.

“Saya takut kalau nanti aktivitas usaha saya harus dibatasi lagi. Sudah lama kami berjuang untuk bangkit setelah pandemi, jika ada pembatasan lagi, bisa rugi besar,” ungkap salah satu pedagang pasar tradisional di Rangkasbitung, Rini kepada Fakta Banten, Selasa (10/6/2025).

Tak hanya pelaku usaha, pelajar dan pekerja kantoran juga menyampaikan keresahan serupa. Mereka merasa pembatasan akan menghambat mobilitas dan produktivitas yang mulai pulih secara bertahap.

Selain itu, beberapa warga menilai protokol kesehatan harus tetap dijalankan secara bijak tanpa harus sampai menghambat aktivitas masyarakat.

“Kami paham pentingnya protokol, tapi jangan sampai membatasi hidup kami secara berlebihan,” ujar seorang ibu rumah tangga, Rini yang tinggal di Kecamatan Cibadak.

Para warga Lebak berharap agar pemerintah daerah memberikan solusi yang seimbang antara pengendalian penyebaran Covid-19 dan kelancaran aktivitas sosial ekonomi warga.

Ketidakpastian terkait penanganan Covid-19 membuat masyarakat Lebak tetap waspada, sekaligus berharap agar kondisi bisa tetap stabil tanpa harus ada pembatasan ketat yang mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. (*/Sahrul).

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien