Kebutuhan Meningkat, PMI Lebak Butuh 10 Ribu Lebih Kantung Darah untuk 2025

LEBAK– Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lebak terus berupaya meningkatkan ketersediaan darah untuk kebutuhan masyarakat sepanjang tahun 2025.
Tahun ini, UDD PMI menargetkan pengumpulan 10 ribu lebih kantung darah, seiring dengan meningkatnya kebutuhan dibanding tahun sebelumnya.
Kepala UDD PMI Kabupaten Lebak, dr. Firman Rahmatullah mengungkapkan, bahwa kebutuhan darah di wilayah Lebak mencapai rata-rata 30 kantung per hari.
Namun, saat ini, hanya 30 persen dari kebutuhan tersebut yang dapat dipenuhi oleh donor darah lokal, sedangkan sisanya bergantung pada pasokan dari luar daerah.

“Sebagian besar darah yang kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masih berasal dari Tangerang, Bekasi, dan DKI Jakarta,” kata dia Fakta Banten, Rabu (22/1/2025).
Untuk mengatasi kekurangan, PMI Lebak mengintensifkan kegiatan jemput bola dengan menggelar donor darah di berbagai lokasi.
PMI juga menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah, swasta, sekolah, dan komunitas untuk memperluas jangkauan pendonor.

“Kegiatan donor darah tidak hanya dilakukan di Lebak, tetapi juga di luar wilayah seperti Tangerang dan Jakarta. Hal ini kami lakukan untuk memastikan kebutuhan darah tetap terpenuhi,” ujarnya.
PMI Kabupaten Lebak juga menggencarkan program Donor Darah Siswa (Doras) dan Donor Darah Mahasiswa (Doram) yang melibatkan pelajar dan mahasiswa.
Firman meyakini, jika kedua program ini berjalan maksimal, kebutuhan darah di Lebak bisa terpenuhi hingga 90 persen dari sumber lokal.
“Program ini sangat potensial. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan institusi pendidikan, kita dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan darah dari luar daerah,” jelasnya.
Sebagai langkah tambahan yaitu mendorong pasien yang membutuhkan darah untuk membawa kerabat sebagai donor pengganti.
Hal ini dianggap sebagai cara efektif untuk menjaga stabilitas stok darah.
“Melalui donor dari kerabat pasien, stok darah bisa tetap terjaga, sehingga layanan kepada masyarakat tidak terganggu,” terang Firman.
Ia mengimbau masyarakat Lebak untuk lebih aktif dalam mendonorkan darah. Partisipasi aktif warga dinilai sangat penting agar kebutuhan darah dapat terpenuhi tanpa bergantung pada daerah lain.
“Kami berharap masyarakat Lebak semakin sadar akan pentingnya donor darah. Dengan meningkatnya jumlah pendonor aktif, kemandirian dalam penyediaan darah dapat tercapai,” tutupnya. (*/Sahrul).
