Kisah Perjuangan Polisi Baduy, Menjaga Adat dan Alam dengan Pengabdian Tanpa Batas

LEBAK – Di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, perjuangan seorang polisi yang bertugas menjaga masyarakat adat Baduy penuh dengan tantangan.
Setiap dua pekan, ia harus menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki melintasi gunung untuk melaporkan situasi terkini ke Polsek Leuwidamar.
Selain itu, tugasnya juga mencakup pelestarian adat istiadat serta menjaga kelestarian hutan di wilayah tersebut.
Aipda Ferry Alamsyah, yang sudah dua tahun menjalani tugas ini, mengungkapkan, bahwa perjalanannya menuju Baduy memakan waktu hingga tiga hari.
Sesampainya di sana, ia mengunjungi para sesepuh adat untuk memastikan situasi wilayah aman dan kondusif.
“Setiap dua minggu sekali, saya turun ke Polsek Leuwidamar untuk melaporkan perkembangan di Baduy. Perjalanan ini cukup melelahkan, tapi saya merasa ini adalah tanggung jawab yang harus saya emban,” ungkap Aipda Ferry saat diwawancarai, Senin (20/1/2025).
Meski dihadapkan pada keterbatasan fasilitas dan anggaran, Ferry menjalankan tugasnya dengan penuh keikhlasan.
Ia juga merangkap sebagai Bhabinkamtibmas untuk masyarakat adat Baduy.
“Saat pertama kali bertugas, saya sempat menangis karena kagum dengan bagaimana masyarakat Baduy menjaga adat dan alam mereka. Saya ingin membantu melindungi budaya mereka dari pengaruh modernisasi,” ujar Ferry dengan penuh semangat.
Pelestarian Adat dan Edukasi Hukum
Selain menjaga keamanan, Ferry juga aktif memberikan edukasi kepada warga Baduy, terutama mengenai hukum pidana dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam menjalankan tugasnya, ia kerap menginap di rumah tokoh adat dan berkeliling ke berbagai desa di kawasan Baduy.
“Saya ingin menjadi polisi yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memberikan edukasi dan memastikan masyarakat Baduy tetap hidup dalam harmoni dengan alam,” terangnya.
Menurut Ferry, bertugas di tengah masyarakat Baduy memberinya banyak pelajaran hidup, seperti menghormati alam dan memahami pentingnya hukum adat.
Prinsip hidup masyarakat Baduy yang sederhana dan penuh penghormatan terhadap lingkungan menjadi inspirasinya dalam menjalankan tugas.
Dukungan dan Pengakuan
Kapolsek Leuwidamar, Iptu Tj Denmark, memberikan apresiasi terhadap pengabdian Ferry.
Ia menegaskan bahwa meskipun secara struktur tidak ada perbedaan dengan polisi lainnya, tugas yang diemban di Baduy memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
“Tidak ada yang istimewa dalam struktur tugasnya, tetapi perjuangan yang ia lakukan patut diapresiasi. Berjalan kaki tanpa kendaraan di wilayah yang sulit dijangkau adalah sebuah dedikasi luar biasa,” tutur Kapolsek.
Pengabdian polisi Baduy seperti Aipda Ferry menjadi contoh nyata tentang bagaimana tugas polisi tidak hanya soal penegakan hukum, tetapi juga menjaga budaya dan lingkungan.
Perjuangannya menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus menjaga keindahan dan kekayaan tradisi Indonesia.(*/Sahrul).