Kumala: Tolak Pilkada Serentak, Alihkan Dananya untuk Penanganan Covid-19

LEBAK – Melonjaknya kasus covid-19 di Banten membuat prihatin mahasiswa. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) melakukan aksi di Pos Polisi Alun-alun Rangkasbitung, Jum’at (11/9/2020).

Dalam aksinya aksinya Kumala mendesak pemerintah agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 dibatalkan, lantaran Pilkada serentak tersebut dianggap memicu berkembangnya Covid -19.

Kordinator Aksi, Rusmani mengatakan, untuk diketahui, jumlah kasus Covid -19 di Indonesia mencapai 207.203 kasus, dan dinyatakan sembuh mencapai 147.510 kasus, serta 8.456 meninggal dunia yang tersebar dari 34 provinsi dan 489 Kabupaten/Kota.

“Batalkan dan tolak Pilkada serentak di masa pandemi covid -19,” teriak Rusmani saat berorasi

Sementara itu, Ketua Departemen Peranan Perempuan Kumala, Yuli Yuliawati,saat berorasi mengatakan Kumala mendesak agar pemerintah lebih baik mengalokasikan anggaran Pilkada serentak di fokuskan kepada kasus korban Covid- 19.

“Alokasikan anggaran Pilkada pada korban covid -19. Jangan korbankan masyarakat demi kekuasaan,” kata Buyur, panggilan akrab Yuli.

Dia juga mengatakan, supaya Lembaga pemerintah untuk fokuus pada penanganan Covid-19 dan tidak ikut mendukung terlaksananya pilkada serentak.

“Fokus saja dulu pada penanganan Covid, masih banyak rakyat terdampak yang butuh bantuan, ” Ujarnya. (*/Red/FBn)

Honda