Mahasiswa Pertanyakan Penanganan Pasca Bencana Awal Tahun 2020 di Enam Kecamatan Kabupaten Lebak
LEBAK– Berangkat dari keresahan tentang rasa kemanusiaan yang ‘menghantui’ masyarakat terdampak bencana banjir bandang dengan tanah longsor awal tahun 2020 di enam Kecamatan Kabupaten Lebak, aktivis mahasiswa Kumala Perwakilan Rangkasbitung dengan HMI-MPO Cabang Lebak mengadakan audiensi dengan Sekretaris Daerah (Setda Lebak) dan juga BPBD Lebak.
“Kami berharap pemerintah tidak melupakan bahkan terus mengupayakan realisasi dari rencana program relokasi dan dana tunggu hunian (DTH) yang sempat dicanangkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bekerjasama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)” Kata Ketua Kumala Perwakilan Rangkasbitung, Eza Yayang Firdaus, Senin (22/06/2020).
Dari data terakhir yang dihimpun oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak tercatat sebanyak 1.580 unit rumah rusak akibat bencana yang terjadi di enam kecamatan diantaranya Lebak Gedong, Cipanas, Cutugbitung, Sajira, Maja, dan Cimarga pada 1 Januari 2020.
Eza Menjelaskan, Dari 1.580 rumah yang terdampak, sebanyak 679 rusak berat, 259 rusak sedang dan 642. Hingga hari ini masyarakat menanti realisasi rencana program Dana Relokasi masyarakat terdampak bencana banjir bandang dengan tanah longsor, dengan Dana Tunggu Hunian (DTH), seperti halnya ketika kami mengobrol dengan bapak Odon salah seorang warga yang kami termui berasal dari Kampung Susukan Desa Bungur Mekar Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak sekitar seminggu yang lalu.
Hal senada disampaikan Aceng Hakiki, Ketua Umum HMI Cabang Lebak, hingga hari ini masyarakat menanti pelaksanaan dari program relokasi dengan dana tunggu hunian yang bersifatnya sementara terutama bagi masyarakat yang masih tinggal di tempat hunian sementara.
“Pada prinsipnya kami sebagai mahasiswa menjalankan fungsi kontrol daripada setiap kebijakan pemerintah, dan kami berkomitmen untuk terus mengawal persoalan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana alam awal tahun di Kabupaten Lebak yang hingga hari ini belum masyarakat rasakan,” Jelas Aceng.
“Rencananya setelah audiensi ini kami akan tindak lanjuti langsung ke BNPB untuk mengkonfirmasi secara langsung,” Tutup Aceng. (*/Red)