SERANG – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Kabupaten Serang mulai salurkan sertipikat Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) kepada masyarakat di Kota Serang. Diketahui, program tersebut merupakan program dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tentang sertipikasi 10 juta bidang tanah di tahun 2020.
Sementara, Kelurahaan Cigoong, Kecamatan Walantaka, Kota Serang menjadi tempat pertama di tahun 2020 se-Provinsi Banten yang sertifikatnya mulai diserahkan ke masyarakat. Ada sekitar 200 sertifikat PTSL diberikan BPN Kantor Kabupaten Serang yang secara simbolis penyerahannya dilakukan oleh Walikota Serang, Syafrudin secara langsung kepada masyarakat.
Kepala BPN Kantor Kabupaten Serang, Teguh Wieyana mengatakan, pihaknya sebelumnya telah menargetkan sebanyak 40.520 sertifikat dan 67 ribu bidang tanah yang akan diselesaikan di tahun 2020 untuk wilayah Kabupaten Serang dan Kota Serang. Namun, karena terdampak covid-19, nampaknya target yang sudah dicanangkan tidak akan terealisasi 100 persen. Bahkan untuk penganggaran terpaksa harus disesuaikan lantaran banyak anggaran yang digeser ke penanganan covid-19.
“Termasuk PTSL ini, harus menyesuaikan. Akhirnya kita kena shift anggaran. Jadi target turun dari 40.520 sertifikat, menjadi 20.900 sertifikat. Sementara bidang tanah pun turun menjadi hanya 41.700 saja dari sekitar 67.000,” ucapnya usai penyerahan sertifikat PTSL di Kelurahan Cigoong, Senin (22/6/2020).
Diakui Wahyu, untuk penyelesaian pembuatan di tahun 2020 hanya ada sekitar 4.000 sertifikat. Meski target awal mencapai 41.000 yang pengukurannya bahkan mencapai 46.000.
“Jadi sisanya menjadi prioritas ditahun 2021. Mudah-mudahan di tahun 2021 bisa diselesaikan sisanya,” ujarnya.
Diterangkan Wahyu, pihaknya seharusnya membagikan sebanyak 500 sertifikat ke masyarakat Kelurahan Cigoong. Namun karena adanya pembatasan di masa transisi New Normal, pihaknya baru bisa membagikan sebanyak 200 sertifikat saja. Meski begitu, pemberian tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan di Provinsi Banten sepanjang tahun 2020 ini.
“Yang 200 (sertifikat PTSL) ini pun pertama kali di Banten. Kondisi (transisi) new normal ini dibatasi, sehingga tidak banyak-banyak juga. Nanti besok di Kelurahan lain,” tukasnya.
Sementara itu, Walikota Serang Syafrudin mengatakan, jika pemberia sertifikat PTSL kepada masyarakat dilakukan secara bertahap. Hal itu supaya menghindari terjadinya kerumunan masyarakat yang lebih banyak ditengah masa pandemi covid-19.
“Alhamdulillah masyarakat Kelurahaan Cigoong ditahun 2020 ini pertana menerima sertifikat sebanyak 200 orang, yang semestinya 500 orang. Jadi bertahap. Mudah-mudahan kedepan bisa diselesaikan,” kata Syafrudin.
Mewakili masyarakat, Syafrudin pun menyampaikan rasa terimakasih kepada BPN Kantor Kabupaten Serang yang turut membantu masyarakat melakukan pengurusan sertifikasi tanahnya masing-masing. Untuk itu, ia pun berharap program pemerintah pusat melalui sertifikat PTSL untuk masyarakat bisa memberikan manfaat tersendiri.
“Karena kalau mengurus sendiri ke BPN itu ada kesulitan. Bulak-balik karena kekurangan berkas. Sehingga banyak mengeluarkan biaya, tenaga, pikiran dan lainnya. Dengan sertifikat PTSL ini kayaknya relatif singkat. Buktinya dari Februari, hari ini bisa selesai,” pungkasnya.
Disisi lain, salah seorang warga Kelurahaan Cigoong, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Misri mengaku senang atas pemberian sertifikat PTSL tersebut. Menurutnya, hal itu cukup membantu bagi dirinya yang sedari dulu ingin menjadikan tanah seluas 300 meter miliknya menjadi sertifikat.
“Alhamdulillah senang. Waktu itu pendaftaran di awal tahun. Sekarang sudah selesai. Saya sertifikat tanah yang sekarang ditempatin rumah. Dari dulu pengennya, tapi karena denger dari orang-orang prosesnya ribet dan biayanya mahal, jadi agak gimana. Tapi ada program ini alhamdulliah jadi terbantu,” singkatnya usai menerima sertifikat PTSL dari Walikota Serang. (*/YS)
