LEBAK – Sekilas nampak tidak ada yang aneh dan berbeda dari proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Negeri 1 Cirinten, yang terletak di Kampung Cilubang, Desa Karangnunggal, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak.
Namun ternyata jika kita melihat lebih dekat, proses KBM di sekolah tersebut sangat memprihatikan.
Diketahui, siswa kelas 10, kelas 11 dan kelas 12 di SMA tersebut harus belajar di sebuah ruangan yang hanya berukuran 2,5 meter x 5 meter yang disulap menjadi ruangan kelas. Bahkan ruangan tersebut merupakan pinjaman dari pihak SMP Negeri 2 Cirinten.
Ahmad Sulaeman, salah satu guru kepada faktabanten.co.id mengungkapkan, kondisi KBM seperti itu sudah berjalan selama tujuh tahun sejak mulai berdirinya sekolah tersebut di tahun 2012 silam, dan pihak sekolah pun tidak bisa berbuat apa-apa.
“Sudah berulang kali pihak sekolah mengajukan bantuan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk pembangunan gedung sekolah. Namun, sampai saat ini belum juga terealisasi. Padahal untuk warga di sekitar sangat antusias dengan adanya sekolah tersebut,” kata Ahmad Sulaeman, Selasa (7/8/2018).
Meski demikian, Ahmad menambahkan, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah harus tetap berjalan. Walaupun proses belajar di lantai yang beralas karpet seadanya, serta dalam ruangan kelas sempit yang tak layak untuk sebuah tempat belajar.
“Sejak dirintis pada tahun 2012 silam kita sudah meluluskan empat kali angkatan dan di sekitar sini ada empat sekolah penunjang sehingga sangat berpotensi untuk kelangsungan sekolah ini,” tambahnya.
Sementara itu, Anisa, salah satu siswa mengharapkan kepada dinas terkait untuk segera membangun sekolahnya agar bisa menikmati belajar seperti di sekolah lain.
“Belajar seperti ini tidak nyaman pak, soalnya kita tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar, kami ingin punya gedung sekolah yang layak seperti sekolah-sekolah yang lainnya,” harap Anisa. (*/Sandi)
