LEBAK – Masih banyaknya bangunan sekolah yang sudah tua dan tidak layak, mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Lebak, membuat Kementerian Agama merasa kebingungan lantaran minimnya anggaran dari pemerintah.
Salah satunya adalah MTs Al-Muawanah yang berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, yang mengalami ambruk karena kondisi bangunan yang lapuk, dan diperparah dengan adanya bencana alam gempa bumi yang mengguncang wilayah Sajira beberapa waktu lalu.
Kondisi ini membuat Kementerian Agama Lebak mengaku kebingungan untuk dapat membantu pembangunan kembali pada dua ruang kelas yang mengalami rusak parah.
“Memang masih banyak sekolah swasta yang sudah tua dan membutuhkan permajaan, berupa renovasi dan itu angkanya banyak. Kondisinya saat ini kami sedang minim anggaran untuk dapat membantu pembangunan, dan dari Kementerian Agama sudah memberikan himbauan untuk mengajukan proposal online bagi sekolah yang menginginkan bantuan renovasi,” kata Sudirman, Kasi Kemenag Lebak, kepada faktabanten.co.id, Jum’at (3/8/2018).
BACA JUGA: Bangunan Sekolah di Sajira Lebak Ambruk Akibat Gempa Bumi
Sudirman menuturkan, dalam Undang-undang Nomor 16 tentang Pengelolaan Madrasah yang berkaitan dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 90 tentang Pengelolaan Madrasah Swasta, dikembalikan kepada pihak Yayasan selaku pengelola termasuk pembangunan.
Maka dari itu Kementerian Agama Kabupaten Lebak belum memiliki kewenangan kecuali ada anggarannya.
“Lebak ini adalah daerah yang bisa dibilang sangat minim anggaran pendidikannya ketimbang daerah lain, ditambah juga swasta itu bukan kewenangan daerah, melainkan harus langsung ke Kementerian Agama untuk dapat mengurus apapun itu,” jelasnya.
“Harapan saya, semoga saja semua pihak dapat memahami, dan harus gesit untuk dapat mengurus sesuatunya jika memang kita memiliki sekolah swasta yang masih mengharapkan bantuan dar pemerintah,” tegasnya. (Eza Y,F).
[socialpoll id=”2513964″]
