Penumpang Keluhkan Driver Online Tak Sesuai Aplikasi dan Minta Bayar Lebih
LEBAK – Semenjak keberadaan transportasi umum Online di wilayah kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, di penghujung tahun 2018 kemarin memberikan angin segar bagi masyarakat yang ada di wilayah perkotaan.
Pasalnya, hal ini dapat memberikan satu peluang usaha bagi masyarakat, bahkan dapat memberikan hal positif seperti berkurangnya angka pengangguran yang ada saat ini, bahkan belum lama ini pihak pengusaha transportasi online sudah melakukan MoU dengan pihak Pemerintah Kabupaten Lebak dalam meningkatkan kualitas kerjasama tersebut.
Namun masalahnya hal ini tidak berbanding lurus dengan kenyataan di lapangan, lantaran beberapa Driver, khususnya untuk transportasi on-line roda empat masih didominasi oleh bukan warga lokal, namun masih merupakan driver yang berasal dari Kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Serang dan Pandeglang, sehingga mereka kurang begitu mengetahui akses jalan yang ada di Rangkasbitung.
Eli Dinawati, warga Rangkasbitung, salah seorang pengguna jasa transportasi on-line mengatakan, Justru dengan mulai banyaknya Driver lokal hal ini mulai dirasakan tidak nyaman bagi para pengguna.
“Saya pernah memesan beberapa kali dan dibatalkan oleh driver online tersebut,”katanya
Eli menjelaskan, dari semenjak adanya transportasi online ini, dirinya baru pertama kali mendapatkan driver lokal yang kurang begitu ramah, bahkan lebih parahnya lagi, pihak driver tersebut meminta uang tambahan kepada konsumen dengan dalih mobil tersebut hanya diperuntukkan bagi orang saja tidak untuk barang, hal ini sangat mengecewakan bagi masyarakat pengguna jasa transportasi online tersebut.
“Saya baru pertama kali ini menggunakan jasa transportasi on-line yang drivernya tidak ramah, ditambah Dia malah meminta uang lebih kepada Saya, dengan alasan mobil ini hanya untuk orang, sedangkan sebelumnya belum pernah Saya diperlakukan seperti ini,” keluhnya.
Lanjutnya, karena merasa tidak terima dirinya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak menejemen transportasi on-line tersebut, karena hal tersebut dirasa tidak sesuai dengan seperti yang diinformasikan pada media massa seperti televisi, ditambah driver yang menerima pelanggan tersebut, wajahnya tidak sama dengan yang ada pada aplikasi tersebut.
“Apa mungkin karena dirinya merasa orang pribumi, sehingga Dia berani untuk meminta uang tambahan kepada konsumen,” ungkap Eli.
Untuk itu dirinya berharap, dengan diajukannya komplain tersebut, hal ini dapat diberikan teguran kepada pihak driver oleh pihak pengelola transportasi on-line tersebut.
Ditempat terpisah, Dede salah seorang driver ojek on-line yang ketika dikonfirmasi oleh fakta banten. co. id mengatakan, sebaiknya pihak konsumen langsung mengadukan hal tersebut kepada pihak manajemen, mengingat hal tersebut sudah tidak sesuai dengan aturan main yang diberlakukan oleh pihak perusahaan.
Sementara itu hingga saat ini, pihak manajemen transportasi online tersebut belum memberikan tanggapan, terkait laporan yang dilayangkan oleh konsumen terhadap pihak manajemen melalui e-mail yang ada pada aplikasi transportasi online tersebut. (/*sandi)