Rumah Nyaris Roboh, Dua Warga Lebak Bertahan Tanpa Bantuan
LEBAK – Di tengah gencarnya program bantuan sosial, dua keluarga di Kampung Dukuh Gunung, RT/RW 01/05, Desa Padasuka, Kecamatan Maja Kabupaten Lebak, Banten, masih harus bertahan di rumah yang nyaris ambruk selama 10 tahun lebih.
Mereka hidup dalam kondisi serba kekurangan tanpa pernah tersentuh bantuan pemerintah.
Rumah-rumah tersebut milik pasangan suami istri Sama (32) pekerjaan buruh serabutan dan Mariah (34) ibu rumah tangga, serta Sumanta (65) Istri sudah meninggal.
Bapak Sama dan Mariah tinggal bersama dengan dua anaknya, satu masih menempuh pendidikan di SD, satu masih balita.
Rumah mereka yang berdiri diatas tanah sederhana. Dinding dari anyaman bambu sudah bolong di sana-sini, atapnya penuh tambalan, sementara tiang penyangganya terlihat lapuk.
Setiap kali hujan turun, mereka harus bersiap menghadapi kebocoran dan lantai rumah yang hampir roboh.
Bahkan, terkadang harus mengungsi ke rumah tetangga karena khawatir roboh saat angin kencang.
“Kami hanya bisa berdoa agar rumah ini tetap berdiri. Kalau angin kencang atau hujan deras, saya tidak bisa tidur, takut tiba-tiba runtuh, kadang kalau emang bocor atau ada hujan sering lari menginginkan ke rumah tetangga,” kata Ibu Mariah sambil menahan isak tangis kepada Fakta Banten, Kamis (13/2/2025).
Sementara itu, rumah Sumanta yang berdekatan dari rumah Sama dan Mariah juga menghadapi situasi serupa. Di usianya yang semakin renta, ia tak lagi kuat bekerja seperti dulu.
Bantuan yang diharapkannya untuk memperbaiki rumah tak pernah datang.
Karena Sumanta sedang tidak ada atau diluar daerah sehingga Fakta Banten mewawancarai Mariah yang juga anak dari Sumanta.
“Sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah, bahkan sembako juga belum pernah dapat, pernah dapat satu kali itu juga buat anak sekolah bantuan beasiswa gitu, bantuannya Rp 200 ribu,” terang Mariah yang juga anaknya Sumanta.
Mariah menuturkan, rumah ayahnya dan dirinya dalam kondisi memperihatinkan sudah berlangsung sejak 10 tahun lebih.
“Sudah lama sekali, pas saya belum nikah rumah bapak sudah hampir roboh, rumahnya masih di isi tapi karena bapak (Sumanta) lagi keluar,” terangnya. (*/Sahrul).