Soal Isu Dugaan Pengurangan Volume Minyakita, Pedagang Gorengan di Lebak Resah

Soal Isu Dugaan Pengurangan Volume Minyakita, Pedagang Gorengan di Lebak Resah

LEBAK – Sejumlah pedagang gorengan di Kabupaten Lebak mulai mengeluhkan perubahan ukuran kemasan Minyakita yang diduga lebih sedikit dari sebelumnya.

Isu ini menambah beban mereka yang sebelumnya sudah kesulitan akibat kenaikan harga minyak goreng bersubsidi tersebut.

Para pedagang menduga bahwa tanpa pemberitahuan resmi, volume Minyakita dalam kemasan satu liter mengalami pengurangan, sementara harga tetap sama atau bahkan mengalami kenaikan di pasaran.

Asep (45), seorang pedagang tempe mendoan di Pasar Rangkasbitung, mengaku heran karena minyak yang ia beli belakangan ini lebih cepat habis dibanding sebelumnya.

“Biasanya satu liter Minyakita cukup untuk dua hari menggoreng, sekarang baru sehari sudah habis. Saya merasa volumenya sudah tidak sebanyak dulu, kayanya kena imbas isu dugaan pengurang Minyakita juga ini,” ujar Asep, Sabtu (15/3/2025).

Keluhan serupa juga datang dari pedagang pisang goreng, Siti (38), yang merasakan perbedaan dari minyak yang biasa ia beli.

“Saya perhatikan saat menuang ke wajan, kok rasanya lebih sedikit dari biasanya. Kalau dulu bisa penuh satu wajan, sekarang seperti kurang,” katanya.

Dugaan isu pengurangan isi minyak goreng ini membuat pedagang harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli minyak tambahan agar tetap bisa berjualan dengan porsi yang sama.

“Kalau benar isinya berkurang, jelas ini merugikan pedagang kecil seperti kami. Sudah harganya naik, sekarang isinya malah lebih sedikit. Kalau dibiarkan terus begini, usaha kecil bisa bangkrut,” tambah Asep.

Beberapa pedagang bahkan mulai mempertimbangkan untuk menaikkan harga gorengan atau mengurangi ukuran dagangan mereka demi menekan biaya produksi.

Namun, langkah ini juga berisiko menurunkan daya beli pelanggan. (*/Sahrul).

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien