Sudah Satu Tahun Atap Kelas Ambrol, Siswa MTs di Lebak Ini Belajar Berdesakan
LEBAK – Siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas IX di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Riyadussa’adah Bani Jubaedi yang beralamat di Kampung Badur, Desa Badur, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, harus belajar berdesakan dalam satu ruang kelas.
Pasalnya, satu dari tiga ruang kelas tempat belajar siswa, atap ruang kelasnya dalam kondisi roboh.
“Tadinya kelas sembilan ada dua rombongan belajar (rombel-red), karena satu ruang kelas atapnya roboh, maka untuk sementara dua rombel kami jadikan satu rombel dalam satu ruang kelas, dampaknya siswa menjadi berdesakan dan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) menjadi terganggu,” ujar Ketua YPI Riyadussa’adah Bani Jubaedi, Ustadz Sahri saat ditemui Fakta Banten di ruang kerjanya, Senin (30/10/2017).
Menurut Ustadz Sahri, kondisi memprihatikan itu sudah berlangsung cukup lama, sebanyak 47 siswa MTs harus belajar berdesakan dalam satu ruang kelas yang sebentar lagi akan melaksanakan Ujian Nasional.
“Kondisi ini sudah berjalan hampir satu tahun. Memang sangat tidak ideal, dalam satu ruang kelas diisi 47 siswa. Suasana kelas tidak kondusif, gaduh dan dalam proses KBM tidak merasa nyaman,” paparnya.
Untuk itu lanjutnya, para siswa dan guru di MTs tersebut berharap kepada pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera membantu dengan membangun kembali madrasah mereka, agar proses KBM kembali berjalan dengan lancar.
“Kondisi ini sudah dilaporkan dan sudah kami buatkan permohonan ke Kanwil Kemenag Provinsi Banten untuk mendapat bantuan rehabilitasi atau dibuatkan ruang kelas baru (RKB). Namun, hingga kini permohonan kami belum terealisasikan dan belum tahu kapan akan dibangun kembali,” ujar Ustadz Sahri. (*/Sandi)