Waspada Kemarau Panjang 2025, BPBD Lebak Imbau Petani Sesuaikan Masa Tanam

 

LEBAK – Ancaman kemarau panjang mulai membayangi wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Mengingat Lebak merupakan daerah terluas di provinsi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengingatkan masyarakat terutama petani untuk lebih waspada dan segera melakukan penyesuaian terhadap pola tanam padi.

Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, menyampaikan bahwa wilayah Lebak, bersama sebagian Pandeglang dan Serang barat, diperkirakan akan mulai mengalami dampak kekeringan pada Mei hingga Juni 2025.

“Musim kemarau diprediksi akan berlangsung mulai pertengahan tahun. Kami mengimbau masyarakat, khususnya petani, agar bersiap menghadapi perubahan cuaca ini demi mencegah kerugian,” ungkap Febby kepada Fakta Banten, Sabtu (10/5/2025).

Mengacu pada analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus 2025.

Beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami kekeringan ekstrem meliputi Jawa bagian tengah dan timur, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku.

Di Provinsi Banten sendiri, kemarau akan bergerak dari wilayah utara seperti Serang Utara, Cilegon, dan Tangerang kemudian meluas ke selatan mencakup Pandeglang dan sebagian besar Kabupaten Lebak.

Febby menekankan pentingnya langkah mitigasi, terutama di sektor pertanian. Ia menyarankan beberapa upaya yang bisa dilakukan petani guna meminimalisir dampak kekeringan berkepanjangan.

“Langkah pertama adalah menyesuaikan jadwal tanam agar tanaman tidak berada dalam fase rentan saat puncak kemarau. Selain itu, kami sarankan memilih jenis tanaman yang lebih tahan kering, berumur pendek, dan tidak memerlukan banyak air,” jelasnya.

BPBD Lebak juga mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau, serta mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan agar tidak memperparah kondisi kekeringan yang berpotensi menyebabkan bencana kebakaran hutan atau lahan.

Dengan perubahan iklim yang semakin tidak menentu, kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi musim kemarau.

BPBD Lebak mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya petani, untuk lebih adaptif dan sigap dalam menyikapi tantangan cuaca ekstrem tahun ini. (*/Sahrul).

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien