17 Juli Gerhana Bulan, Kemenag Imbau Umat Islam Salat Khusuf
JAKARTA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin menjelaskan, gerhana bulan atau khusuful qamar diprediksi kembali terjadi pada 17 Juli 2019.
Menurutnya, Indonesia bagian barat dan tengah dapat mengamati gerhana bulan ini. Awal gerhana diperkirakan mulai pukul 03:01 WIB hingga 05:59 WIB.
“Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 04:30 WIB,” kata Muhammadiyah Amin di Jakarta, Senin, 15 Juli 2019.
Untuk itu, ia mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat gerhana atau salat khusuf. Pelaksanaan salat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing.
“Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah, dan amal saleh lainnya, serta mendoakan keselamatan dan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Ditjen Bimas Islam telah menerbitkan seruan kepada para kepala Kanwil Kemenag agar menginstruksikan kepala Bidang Urusan Agama Islam/kepala Bidang Bimas Islam/pembimbing Syariah, kepala Kemenag kabupaten/kota, dan kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah dan masyarakat untuk melaksanakan salat gerhana bulan parsial di wilayahnya masing-masing.
Adapun tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut:
a. Berniat di dalam hati.
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa.
c. Membaca doa iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi SAW menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika salat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).
d. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya.
e. Kemudian bangkit dari rukuk (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”.
f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
g. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
h. Kemudian bangkit dari rukuk (i’tidal).
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
k. Salam.
Setelah itu imam menyampaikan khotbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah. (*/Abadikini)