4 Tahun Jokowi-JK, Panjang Jalan Tol Bertambah 423,17 Km
JAKARTA – Salah satu target pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintahan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) adalah jalan tol. Dalam 5 tahun, pemerintah menargetkan jalan tol di Indonesia bertambah setidaknya 1.000 km.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahkan menjanjikan panjang jalan tol bisa lebih banyak lagi atau 852 km lebih panjang dari target yang ditetapkan di awal. Dengan catatan, pembebasan lahan proyek-proyek yang sudah ditetapkan dalam pipeline bisa lancar.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR yang dirangkum detikFinance, hingga 20 Oktober 2018, total panjang jalan tol yang sudah dioperasikan pada periode Oktober 2014-Oktober 2018 mencapai 423,17 km.
Jika dilihat dari capaian pada masa pemerintahan sebelum-sebelumnya. torehan ini cukup mentereng. Dari data pengoperasian jalan tol BPJT, capaian pembangunan jalan tol di era Presiden Jokowi memang cukup signifikan.
Sebagai perbandingan, di era Presiden Soeharto-dimulainya pembangunan jalan tol pertama kali di Indonesia-pada rentang jabatan tahun 1968 hingga Mei 1998, total jalan tol yang beroperasi mencapai 490 km. Kemudian pada era Presiden Habibie selama Mei 1998 hingga Oktober 1999 ada 7,2 km jalan tol yang bertambah pengoperasiannya.
Di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur, ada tambahan 5,5 km jalan tol yang beroperasi, dan 34 km tambahan tol beroperasi di zaman Megawati Soekarno Putri.
Sementara itu di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama periode 2004-2014, tambahan panjang jalan tol yang beroperasi adalah sepanjang 212 km.
Pembangunan jalan tol di era Presiden Jokowi sendiri tak melulu mulus. Berbagai tantangan mulai dari pembebasan lahan hingga mayoritas dibangun melayang sempat menimbulkan kecelakaan pekerjaan di sejumlah proyek.
Hal tersebut membuat capaian jalan tol yang beroperasi saat ini sebenarnya masih di bawah target yang ditetapkan. Namun hingga akhir 2018 nanti, diproyeksi akan ada tambahan 473,9 km jalan tol lagi yang bakal dioperasikan.
Dengan demikian, sampai akhir 2018 diperkirakan total panjang jalan tol yang sudah dioperasikan di masa Presiden Jokowi mencapai 897,07 km. Dari jumlah ini, tol Trans Jawa dari Merak hingga Surabaya akan tersambung tanpa putus.
Berikut daftar ruas jalan tol yang sudah dioperasikan pada periode 20 Oktober 2014-20 Oktober 2018:
1. Kertosono-Mojokerto seksi 2 dan 3 24,92 km (2016 dan 2017)
2. Gempol-Pandaan 12,05 km (2015)
3. Cikampek-Palimanan 116,75 km (2015)
4. Pejagan-Pemalang seksi 1 dan 2 20,2 km (2016)
5. Gempol-Pasuruan 20,5 km (2017 dan 2018)
6. Akses Tanjung Priok 11,4 km (2017)
Surabaya-Mojokerto seksi 1B-4 33,94 km (2016 dan 2017)
7. Palembang-Simpang Indralaya seksi 1 7,75 km (2017)
8. Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi 2-6 41,65 km (2017)
9. Medan-Binjai seksi 2 dan 3 10,46 km (2017)
10. Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1B dan 1C 8,4 km (2017)
11. Soreang-Pasir Koja 8,15 km (2017)
12. Bakauheni-Terbanggi Besar segmen Pelabuhan Bakauheni-SS Bakauheni-SS Lematang-SS Kota Baru 13,9 km (2018)
13. Ngawi-Kertosono seksi 1-3 49,5 km (2018)
14. Solo-Ngawi segmen Kartasura-Sragen 35,2 km (2018)
15. Bogor Ring Road seksi 2B 2,6 km (2018)
16. Depok-Antasari seksi 1 5,8 km (2018)
(*/Detik)