9 Ramadhan HUT Republik Indonesia; Teks Proklamasi Sempat Masuk Tempat Sampah
BANTEN – Seperti kita ketahui bahwasanya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia adalah jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 Masehi, dan hingga kini setiap tahunnya rutin dirayakan oleh Warga Negara Indonesia di bulan Agustus, mulai dari lomba Balap Karung sampai Upacara Pemerintahan.
Namun, tahukah Kawan Fakta, bahwa pada saat diproklamirkan kemerdekaan itu ternyata bertepatan dengan bulan puasa, yakni pada tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriyah. Maka kalau pada kalender Masehi, 17 Agustus nanti adalah HUT yang ke-72, sedang pada penanggalan Hijriyah, 9 Ramadhan besok adalah HUT Indonesia yang ke-74.
Sayangnya pada penanggalan Hijriyah sangat jarang dirayakan sebagaimana pada kalender Masehi. Entah penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam sedang khusu’ berpuasa entah setelah itu pada generasi penerusnya sudah jarang yang mengetahui karena jarangnya dirayakan. Walau demikian, setidaknya dengan sudah mengetahui hal ini, kita sepatutnya mensyukuri atas berkat rahmat Allah kita bisa meraih kemerdekaan ini.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Ir Soekarno dengan didampingi Drs Mohammad Hatta pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Peristiwa ini menjadi awal sejarah di mata dunia bahwa Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka.

Momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia ini dimulai tepat pukul 10.00 WIB dengan pembacaan Proklamasi dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih yang sebelumnya telah dijahit oleh Ibu Fatmawati. Pengibaran ini dilakukan oleh prajurit PETA yakni Latief Hendraningrat dan Soehoed, setelah bendera berada di ujung tiang tertinggi dikumandangkanlah lagu Indonesia Raya.

Teks naskah Proklamasi asli ini konon merupakan tulisan tangan Soekarno sendiri. Naskah tersebut merupakan rumusan dari Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S Nishijima, S Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno dan Achmad Soebardjo.
Dalam sejarahnya, ada yang unik pada Naskah Proklamasi ini, dikutip dari KRjogja.com, Naskah Proklamasi asli tulisan tangan ini sempat ditinggal begitu saja dan bahkan sudah masuk ke tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. Seorang bernama Diah menyelamatkan naskah bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga akhirnya diserahkan kepada Presiden Soeharto pada 29 Mei 1992.
Tanpa banyak yang tahu atau mengingatnya, ternyata 17 Agustus 1945 bertepatan dengan tanggal 9 Ramadan 1364 Hijriyah. Kala itu umat Muslim Nusantara juga tengah melaksanakan ibadah puasa saat menantikan detik-detik dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan. (*)
Penulis: Ilung.
