JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan sistem peringatan tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTews) platform surface buoy dan ocean bottom unit (Buoy) di perairan Gunung Anak Krakatau, Rabu (28/7) siang.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan InaTews Buoy terdiri dari kabel optik bawah laut, coastel acoustic tomography dan pemodelan dengan menggunakan sistem Artificial intelligence (AI) yang diterapkan Indonesia Tsunami Observation Center (Ina Toc).
“Secara khusus teknologi Ina Tews yang berusaha dikuasai BPPT bersama seluruh stakeholder meliputi Ina Buoy meliputi kabel optik bawah laut, coastel acoustic tomography dan pemodelan dengan menggunakan sistem AI yang diterapkan Ina Toc,” ujar Hammam secara virtual, Rabu (28/7).
InaTews ini telah dikembangkan sejak 2019. Alat ini akan bekerja menggunakan sensor pendeteksi tsunami yang dapat mengirimkan data secara berkesinambungan kepada BMKG dan BNPB untuk kemudian disebarkan kepada masyarakat sebagai upaya mitigasi bencana tsunami.
Lebih lanjut Hammam menilai luas perairan Indonesia yang berpotensi gempa dan tsunami sangat besar. Hal itu yang dijadikan landasan ilmiah terkait pengembangan teknologi untuk mitigasi bencana.
Ia menjelaskan di Indonesia sudah diketahui ada 6 zona subduksi, 13 segmentasi megathrust dan 295 sesar aktif. Oleh karena itu, kata Hammam, hal ini menjadi tantangan bagi para perekayasa dan peneliti untuk bekerja sama mengembangkan sistem informasi gempa dan tsunami.
Hammam menjelaskan bahwa Ina Buoy yang diluncurkan pada Rabu ini merupakan perangkat kelima yang sudah disebar di beberapa wilayah perairan Indonesia. Lantas ia berharap peluncuran ini dapat membangung ketangguhan Indonesia untuk menanggapi bencana.
Pada peluncuran itu, Hammam juga terhubung dengan tim peluncuran yang berada di perairan Gunung Anak Krakatau. Kepala Tim Peluncuran Ina Tews Gunung Anak Krakatau (GAK), Adam menyatakan timnya yang terdiri dari 45 orang itu telah melakukan peluncuran Ina Buoy ke perairan Gunung Anak Krakatau.
“Alhamdulillah pada tanggal 28 Juli 2021, kami telah berhasil melakukan deployment Buoy GAK. Deployment kondisi cuaca baik, kegiatan kami alhamdulilah lancar,” ujar Adam lewat video conference, Rabu (28/7). (*/CNN)
