FAKTA – Emas pertama untuk Indonesia didapat dari atlet Triathlon dalam nomor super sprint Aquathlon pada Sabtu pagi, (6/5/2023) di Kep Town Beach oleh Rashif Amila Yaqin yang akrab disapa Ami dengan mengalahkan atlet Filipina dan Singapura.
Demikian keterangan pers yang diterima kantor pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Minggu (7/5/2023).
Selanjutnya medali perunggu juga kembali disumbangkan oleh atlet putri Dea Salsabila Putri, dalam nomor yang sama yakni super sprint Aquathlon. Untuk medali emas diambil oleh atlet tuan rumah hasil naturalisasi dari Perancis, dan perak direbut oleh atlet asal Thailand.
Siangnya di tempat yang sama, tim atlet Indonesia yang terdiri dari Dea, Aloy, Renata dan Aay berhasil mempersembahkan medali perak dalam nomor mix relay.
Ketua Umum Pengurus Pusat Triathlon Indonesia Mayjen (Purn) Joko Warsito, mengaku sangat bersyukur dan bangga serta mengucapkan terimakasih kepada seluruh atlet dan official atas capaian yang luar biasa pada pertama SEA Games dan berharap capaian ini dapat memompa semangat dan sebagai lecutan terhadap atlet triathlon di hari selanjutnya untuk mencapai prestasi puncak.
“Prestasi ini didapatkan salah satunya karena peran utama pelatih yaitu coach Wahyu yang telah membuat program latihan yang akurat dan cermat, mengantisipasi nomor nomor yang diperlombakan dalam SEA Games Kamboja ini,” ujar Joko Warsito.
Diakuinya, pelatih level 2 internasional ini juga sukses melatih fisik, mental dan spiritual atlet binaannya.
“Coach wahyu adalah juga ketua bidang kepelatihan PP FTI yang selalu membimbing dan membina atlet untuk disiplin berlatih dan tekun dalam beribadah sesuai agamanya masing-masing,” jelas Joko.
Seleknas untuk atlet yang akan diberangkatkan juga dilakukan dengan sangat ketat oleh ketua bidang pembinaan prestasi Armand van Kempen, bekerjasama dengan Unesa (Unesa Negeri Surabaya).
Demikian juga peran Sekjen Brigjend Erwin Septiansyah yang selalu mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan latihan agar atlet disiplin waktu, disiplin makan dan disiplin istirahat.
“Atlet-atlet tidak boleh makan sembarangan dan waktu istirahat harus digunakan sebaik mungkin,” pungkasnya. (*/Rijal)