Gempita NTT Perkuat Kerjasama dengan BPTP untuk Tingkatkan Ekonomi Daerah Perbatasan
KUPANG – Komitmen dan Kesadaran Pemuda yang terhimpun dalam Gempita dalam rangka memberdayakan lahan tidur di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) nampak sangat serius.
Gempita mengaku siap menghidupkan lahan seluas 100 ribu hektar khusus berada di 5 kabupaten NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Untuk diketahui, sehari sebelumnya (14/3/2017), Gempita melaporkan progress kegiatannya saat berkesempatan silaturahmi dengan Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman di Hotel Aston.
Hal itu disampaikan Daniel Nalle selaku Koordinator Gempita Wilayah NTT dalam Acara Pelantikan dan Workshop Gempita di Aula Balai BPTP Balitbangtan Kementan NTT, Naibonat, Kabupaten Kupang, Rabu 15 Maret 2017.
Daniel menjelaskan, secara khusus, tindak lanjut program Menteri Andi Amran menguatkan ekonomi daerah perbatasan melalui penambahan areal pertanian sekaligus mencetak pelanjut pertanian di NTT.
“Kita kerjasama dengan dinas-dinas pertanian provinsi maupun kabupaten. Program ini sangat positif, selain membantu ekonomi pedesaan dan perbatasan, juga memberdayakan generasi muda NTT untuk aktif mengambil bagian dalam perberdayaan pemuda melalui lahan tidur,” ucap Daniel.
“Kementerian Pertanian akan membantu kawan-kawan yang mau bertani berupa benih jagung, pupuk, corn transplanter (Alat Tanam), hand traktor, dan pompa air untuk mendukung pemuda tani,” tambahnya.
Mantan Calon Komisioner KPK 2015 Akhmad Bumi, selaku Ketua Dewan Pembina Gempita NTT menegaskan, kalangan pemuda perlu dirangkul dalam agenda pemberdayaan lahan tidur yang jumlahnya ratusan ribu hektar di NTT.
“Pemuda sejak dini berpeluang sejahtera. Sejahtera berarti kualitas hidupnya mandiri ekonominya dan bermanfaat secara sosial,” Akhmad Bumi.
Lanjutnya, mayoritas penduduk NTT adalah petani sehingga perlu penguatan teknologi tepat guna. Karena hal ini terkait pertanian dan berkaitan dengan pangan, maka dibutuhkan lahan, air dan bibit, teknologi sebagai syarat kedaulatan pangan.
Ketiga hal itu sudah ada di NTT, tinggal manfaatkan dukungan teknologi, tenaga muda terampil, turun di desa untuk menopang kerja-kerja pertanian.
“Program ini digerakkan oleh pemuda-pemuda desa yang peduli pertanian. Yang tadinya pemuda hanya bekerja disektor bisnis , dengan program ini pemuda menjadi aktif. Pertanian adalah lahan bisnis menjanjikan kesejahteraan. kita bangun moral ekonomi NTT dari desa dengan kekuatan air, tanah dan idealisme, ketangguhan pemuda,” ungkap Bumi.
Hal senada disampaikan Amiruddin Pohan, Kepala BPTP Balitbangtan NTT. Hasil pemetaan pihaknya, ada sekitar 1.400 titik daerah NTT memiliki potensi air dan lahan tidur. Ini peluang yang sangat menggiurkan untuk dikembangkan oleh pemuda NTT.
“Keberadaan Gempita sebagai Mitra strategis dalam rangka mendiseminasi dan pemanfaatan hasil-hasil penelitian BPTP yang sudah siap dinikmati petani,” tukas Amir.
“Kami bangga bisa mensupport generasi muda yang akan menjadi pelanjut pertanian. Melatih dan perkaya keterampilan Gempita, maka kami optimis NTT bisa mandiri pangan melalui pemuda yang didukung teknologi,” pungkas Amir. (*)