HUT Ke-18 Provinsi Banten, Mahasiswa Tagih Berobat Gratis Pakai KTP
FAKTA BANTEN – Ratusan mahasiswa dari berbagai komunitas mahasiswa di Banten, melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Banten, saat dilaksanakannya paripurna HUT Banten Ke 18.
Mahasiswa menuntut janji-janji Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang belum terlaksana. Wahidin Halim dan Andika Hazrumy dinilai belum memenuhi janjinya untuk rakyat Banten.
Menurut mahasiswa, sangat keterlaluan jika APBD provinsi Banten yang mencapai kurang lebih Rp 11 triliun tidak dapat menyelesaikan segala permasalahan di provinsi Banten. Janji politik Wahidin Halim – Andika yang menyebutkan berobat gratis yang hanya menggunakan KTP belum juga berjalan.
“Sekolah gratis mana? Pendidikan gratis mana? Kami mendesak terwujudnya kesehatan gratis dan pendidikan gratis untuk seluruh rakyat Banten,” ujar Hamar hadi salah satu mahasiswa dalam orasinya.
Mahasiswa mengklaim setelah 18 tahun Banten berpisah dari Jawa Barat, tidak ada kemajuan yang signifikan. Kemiskinan masih menghantui masyarakat Banten.
“Seharusnya di umur 18 tahun ini, provinsi Banten menjadi provinsi yang berdikari. Namun kondisi Banten di 18 tahun, dari sektor pendidikan , kesehatan dan infrastruktur santan buruk,” jelasnya.
Mahasiswa menilai hingga kini Gubernur dan Wakil Gubernur tidak mempunyai solusi dalam mengatasi permasalahan di provinsi Banten. “Gimana permasalahan bisa selesai, ini eksekutif dan legislatif nya tidak akur,” katanya.
Berdasarkan pantauan ratusan mahasiswa masih bertahan di depan gerbang gedung DPRD Banten dan mendesak untuk menemui Gubernur Banten yang tengah berada didalam. Aksi tersebut berjalan dengan penjagaan ketat ratusan personel polisi dari polres Serang Kota. (*/Merdeka)