JK Minta Pengurus Masjid Bakar Tabloid Indonesia Barokah

Sankyu

JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla turut berkomentar soal Tabloid Indonesia Barokah yang bikin geger sejumlah pengurus masjid di beberapa daerah di Indonesia. JK yang juga Ketua Umum DMI tersebut meminta para pengurus masjid agar membakar tabloid tersebut.

“Kan itu kan melanggar aturan apalagi itu mengirim ke masjid. Saya nanti harap jangan dikirim ke masjid,” kata JK di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Sabtu (26/1).

“Semua (tabloid) yang (tersebar di) masjid-masjid itu dibakarlah, siapa yang terima (tabloid) itu. Jangan jadi tempat masjid tempat bikin hoaks-hoaks macam-macam,” tegas JK.

JK mengaku belum membaca tabloid tersebut secara langsung, ia baru mengetahui informasi tersebut melalui media. “(Saya) belum (membaca langsung) cuma baca (dari) media anda semua. Jangan seperti Obor Rakyat zaman dulu, itu kan masuk penjara, dihukum itu kan,” katanya.

Sekda ramadhan

JK telah berkomunikasi dengan para pengurus DMI terkait pesebaran Tabloid Indonesia Barokah tersebut. Ia meminta para pengurus menyampaikan ke masjid-masjid agar tak menerima paket Tabloid Indonesia Barokah di kemudian hari.

“Kita sudah perintah DMI kasih tahu bahwa jangan masjid menerima (tabloid) itu, berbahaya,” ujar dia.

Belakangan publik digegerkan dengan kemunculan tabloid bernama Indonesia Barokah yang menyudutkan pasangan nomor urut 02 Prabowo – Sandi. Tabloid itu tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan di beberada wilayah di Jawa Tengah, tabloid itu disebar ke masjid-masjid.

Cover tabloid itu memang tampak provokatif berisi artikel dengan judul “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?”. Tabloid itu berisi 16 halaman termasuk cover. Isinya (1) Mukadimah, (2) Tokoh, (3) Laporan Utama, (4) Liputan Khusus, (5) Opini, (6), Sejarah, (7) Edukasi, (8) Tabayun, (9) Ekonomi, (10) Bilik Pesantren, (11) Teras Masjid, (12) Fikih, dan (13) Galeri. (*/Kumparan)

Honda