Popularitas Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ternyata tidak hanya berlaku untuk warga Indonesia.
Jokowi juga dinilai sebagai sosok pemimpin negara yang populer di mata internasional.
Setidaknya hal itu merujuk pada media online Gzeromedia.com yang menobatkan Jokowi sebagai pemimpin negara paling populer di dunia.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut seperti diwartakan program Prime Time BeritaSatu, Selasa (23/4/2019) petang.
Dalam penobatan Gzeromedia.com itu, Jokowi memperoleh peringkat pertama pemimpin paling populer dunia dengan perolehan skor sebesar 71 persen.
Peroleh angka itu diambil dari hasil survei yang dilakukan oleh Gzero Media.
Sementara pada urutan kedua ada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang kemudian di susul oleh Perdana Menteri India Narendra Modi.
Putin tercatat mengantongi skor 64 persen
Sementara Modi memperoleh skor penilaian 63 persen.
Selain ketiga tokoh dunia tersebut, ada sejumlah tokoh lain yang juga masuk delapan besar pemimpin paling populer di dunia.
Mereka adalah Kanselir Jerman Angela Markel dengan perolehan skor 53 persen, Presiden Amerika Serikat Donald Trumpyang memiliki skor 42 persen, serta Presiden Argentina Mauricio Macri yang mengantongi skor 30 persen.
Selain itu ada pula Presiden Perancis Emmanuel Maccron yang yang memiliki skor 27 persen, dan Perdana Menteri Inggris Theresa May dengan perolehan 22 persen.
Pernah Masuk 100 Tokoh Paling Berpengaruh 2015 Versi Majalah Time
Pada tahun 2015, Jokowi juga pernah masuk dalam jejeran 100 tokoh paling berpengaruh versi majalah Time.
Dilansir oleh Kompas.com, situs resmi Time, pada 16 April 2015, menyatakan, Presiden Jokowi masuk dalam kategori “Leaders” bersama 31 sosok berpengaruh lainnya, antara lain Presiden AS Barack Obama, mantan Menteri Luar Negeri AS yang kini maju sebagai bakal calon presiden negara itu dari Partai Demokrat Hillary Clinton, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Time menampilkan pendapat mantan Presiden Bank Dunia dan mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Paul Wolfowitz, terkait kiprah Jokowi.
Wolfowitz menjuluki Jokowi sebagai “Indonesia’s anti-extremist”.
Wolfowitz membeberkan perjalanan karier Jokowi.
Dari pemuda sederhana yang kemudian menjadi pengusaha dan politisi, yaitu sebagai Wali Kota Solo yang sukses, gubernur salah satu megacity terbesar di dunia, sampai menjadi presiden.
Wolfowitz menulis bahwa Jokowi merupakan “orang biasa” pertama yang mampu mencapai prestasi tersebut. Sejak terpilih, Jokowi telah memancarkan aura youthful dan pendekatan yang dekat dengan rakyat.
Secara khusus, Wolfowitz terkesan dengan keberanian Jokowi melawan kaum ekstremis berbasis agama yang menolak penunjukan seorang perempuan Kristen sebagai lurah di kawasan Jakarta Selatan.
Wolfowitz tampaknya merujuk pada penunjukan Susan Jasmine Zulkifli sebagai lurah di Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tahun 2013.
Di bagian akhir tulisannya, Wolfowitz menambahkan, komitmen Jokowi mempertahankan keberagaman budaya dan agama sangat penting.
Hal itu tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga bagi dunia yang memerlukan Indonesia sebagai contoh negara Muslim berdemokrasi yang sukses.
Namun, Jokowi harus memaksimalkan popularitasnya dan melakukan perubahan di Indonesia serta melawan pihak dan kepentingan yang menolak adanya perubahan.
Majalah Time juga pernah menampilkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam daftar bergengsi itu pada tahun 2009. (*/Intisari)