NasDem: Anies Sudah Lama Ingin Jakarta Lockdown, tapi Terganjal Pusat
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie mendesak pemerintah pusat untuk menyetujui desakan lockdown di DKI Jakarta. Persamaan persepsi itu, kata Syarief, dibutuhkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 khususnya di DKI Jakarta.
Berdasarkan data pada Kamis (26/3/2020) pukul 18.00 WIB, pasien positif COVID-19 di Jakarta mencapai 515 orang, angka itu meningkat dari sebelumnya yang berjumlah 472 orang. Jumlah ini merupakan angka mayoritas dari total pasien corona di Indonesia sebanyak 1.046 orang (Data Jum’at, 27/3/2020).
“Ya saya kira sekarang harus sama sudah antara pemerintah pusat dan DKI persepsinya seperti sebagaimana yang sudah diutarakan oleh Gubernur sebelumnya. Pak gubernur kan udah minta lockdown untuk Jakarta, saya kira itu lebih efektif, karena semua orang kan masuk DKI,” ujar Syarief saat dihubungi, Jumat (27/3/2020).
Anggota Fraksi Nasdem itu mengatakan, keputusan untuk melakukan lockdown di Jakarta, menurut Syarief sebelumnya telah disampaikan oleh Gubernur DKI, Anies Baswedan. Terlebih menurutnya DKI memiliki potensi besar dalam proses penyebaran virus corona itu.
“Saya kira sebenarnya ini kan sudah lama ini yang diwacanakan oleh Gubernur DKI kan untuk me-lockdown Jakarta. Tetapi terganjalnya di pemerintah pusat. Karena DKI ini sentral masuk, jadi saya kira bisa itu untuk DKI itu perlu diambil tindakan lockdown seperti itu, khusus DKI,” ungkap Syarief.
Terkait solusi lockdown itu, Syarief pun meminta agar Gubernur nantinya dapat merelokasi anggaran yang berasal dari APBD sebagai dana subsidi silang bagi mereka para pekerja harian yang akan terdampak bila lockdown itu jadi untuk dilakukan.
“Kan DKI ndak terlalu besar juga penduduknya, ya sekitar 7 jutaan ya. Nah ini kan sudah bisa dipetakan mana masyarakat yang kurang mampu, kemudian bagaimana pekerja harian, nah itu saya kira bisa relokasi APBD DKI maupun APBN untuk menanggulangi itu,” kata Syarief.
Terkait opsi lockdown, sejumlah rapat dan pembicaraan telah dilakukan Anies Baswedan selaku Gubernur dengan sejumlah lembaga terkait. Anies dalam sejumlah rapat sudah menyiapkan sejumlah langkah bila nantinya Jakarta harus lockdown sebagian atau secara keseluruhan. Mantan Mendikbud itu memastikan Jakarta sudah siap dengan kondisi terburuk.
“Begini, kami di Jakarta harus antisipasi semua kemungkinan. Tapi terkait tahap pada saat ini adalah kita melakukan pengurangan interaksi, itu yang kita lakukan sekarang,” kata Anies.
Anies pun telah menggelar rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona DKI Jakarta di Balai Kota, Senin (16/3). Salah satu yang dibahas, yakni segala hal yang harus dilakukan bila isolasi, pembatasan wilayah, lockdown, harus diterapkan satu wilayah. (*/Kumparan)