Pendapatan Alfamart 2016 Tembus Rp 56,11 Triliun

KPU Cilegon Coblos

JAKARTA – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai pemilik toko ritel berjaringan, Alfamart, mengumumkan pencapaian pendapatan neto konsolidasi dan anak usaha selama 2016 sebesar Rp 56,11 triiun, menyusul pertumbuhan positif perekonomian sepanjang tahun itu dibanding 2015.

“Pendapatan neto konsolidasian perseroan dan entitas anak pada 2016 mencapai Rp 56,11 triliun, meningkat sebesar 16,25 persen dibandingkan 2015 sebesar Rp 48,27 triliun,” kata Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Hans Prawira, usai Rapat Umum Pemegang Saham perseroan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, kemarin.

Hans menjelaskan, pertumbuhan pendapatan neto terutama didorong oleh pertambahan gerai perseroan dan entitas anak, di samping pertumbuhan pendapatan gerai sepanjang tahun 2016. Hans merinci, pertumbuhan gerai perseroan dan entitas anak sebesar 12,13 persen menjadi 13.745 gerai, yang terdiri dari 12.366 gerai perseroan dan 1.379 gerai entitas anak.

Sebanyak 34,3 persen gerai perseroan dan entitas anak tersebar di Jabodetabek, 38 persen tersebar di wilayah Jawa non Jabodebatek, dan 27,7 persen lainnya berada di luar Pulau Jawa. “Beberapa tahun terakhir, perseroan dan entitas anak masih akan berfokus pada pengembangan gerai di luar Jawa,” kata Hans.

Dia juga menyebutkan, untuk memperkuat jaringan distribusi, sepanjang 2016 perseroan telah membuka dua gudang pendukung di Serang (Banten) dan Cianjur (Jawa Barat), sehingga keseluruhan jumlah gudang pada akhir 2016 adalah 40 gudang, 32 gudang dikelola perseroan dan sisanya delapan gudang oleh entitas anak.

Gerai virtual

Hans juga mengakui, untuk mendorong masyarakat menjadi wirausaha atau sebagai pemasok produk berkualitas serta memanfaatkan maraknya penggunaan telepon pintar, perseroan meluncurkan gerai virtual Alfamind pada tanggal 23 Juni 2016. Hingga akhir 2016, perseroan telah bermitra dengan lebih dari 1.000 pemilik gerai virtual.

“Atas terobosan ini kami meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Jaringan Gerai Virtual 3D Pertama di Indonesia,” katanya.

Perseroan juga menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) secara berkelanjutan melalui pemberdayaan pengusaha kecil yakni Outlet Binaan Alfamart (OBA) serta program pendidikan manajemen ritel bagi siswa SMK yakni Alfamart Class.

Hingga akhir 2016, perseroan telah membina lebih dari 50 ribu anggota OBA, merenovasi 1.205 warung dan memberikan pelatihan manajemen ritel modern kepada lebih dari 2.500 pedagang yang digelar di berbagai daerah di Indonesia. Sementara Program Alfamart Class telah dijalankan di 144 Sekolah Menengah Kejuruan dan mendirikan 114 laboratorium ritel di berbagai daerah di Indonesia.(*)

Sumber: republika.co.id

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien