JAKARTA – Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendapat banyak dukungan dari kalangan pemilih berpendidikan rendah.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyatakan, berdasarkan survei Indikator, yang digelar pada 22-29 Maret lalu, 61,6 persen pemilih lulusan SD atau sama sekali tidak lulus sekolah mendukung Jokowi-Ma’ruf.
Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya didukung 29,6 persen pemilih dari kalangan masyarakat berpendidikan rendah tersebut.
“Semakin rendah tingkat pendidikan pemilih, makin kuat elektabilitas Jokowi-Ma’ruf,” kata dia dalam pemaparan hasil survei lembaganya di kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2019).
Selain itu, Jokowi-Ma’ruf juga unggul di kalangan pemilih beragama Islam dan penduduk yang tinggal di desa dan kota. Di kelompok pemilih non-mulim, Jokowi-Ma’ruf malah unggul telak dari Prabowo-Sandi.
Sebaliknya, survei Indikator menunjukkan Jokowi-Ma’ruf mendapatkan dukungan yang rendah dari kalangan pemilih lulusan perguruan tinggi. Hanya 36,3 persen pemilih lulusan perguruan tinggi yang mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Lulusan perguruan tinggi lebih banyak yang memilih Prabowo-Sandiaga,” tegas Burhanuddin.
Survei Indikator mencatat sebanyak 58,9 persen pemilih Prabowo-Sandiaga ternyata lulusan perguruan tinggi.
Menurut Burhanuddin, hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Meski tren pengangguran menurun, lulusan perguruan tinggi juga belum tentu mendapat pekerjaan. (*/Tirto)
Dia menambahkan ekspektasi kalangan pemilih dari lulusan perguruan tinggi selama ini besar terhadap tersedianya lapangan pekerjaan bagi mereka.