Fakta Banten – Bentrok suporter pada laga 16 besar Liga 2 2017 antara Persita Tangerangkontra PSMS Medan di Stadion Mini Persikabo, Cibinong, memakan satu korban jiwa.
Satu suporter Persita Tangerang, Banu Rusman, meninggal dunia setelah mengalami robek di bagian kepala akibat pengeroyokan yang dilakukan oknum suporter PSMS.
Kabar meninggalnya suporter Persita tersebut menjadi viral di media sosial, dengan foto Banu yang tergeletak di tempat tidur rumah sakit. Sebuah tagar #LBVTangselBerduka, viral di media sosial. Dalam sejumlah foto yang tersebar di media sosial, dijelaskan Banu mengembuskan napas terakhir karena pendarahan di bagian otak.
PSSI melalui Wakil Ketua Umum, Joko Driyono, mengaku akan mendalami kasus bentrok suporter yang merenggut korban jiwa itu. Tak hanya itu, Joko Driyono juga menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
Mantan CEO PT Liga Indonesia ini bahkan langsung menuju ke rumah almarhum untuk menyampaikan duka cita secara langsung dan bertemu dengan keluarga almarhum.
“Untuk korban lainnya yang saat ini dirawat di rumah sakit, kami doakan semoga cepat sembuh dan berharap kejadian ini tak berulang. Kekerasan atau kerusuhan kemarin masuk ranah disiplin kompetisi. Insya Allah, dalam hal ini Komite Disiplin PSSI segera sidang untuk mengambil keputusan yang tepat,” kata Joko.
Joko menambahkan masalah ini sangat serius dan jadi bahan penting dalam rencana antisipasi di beberapa pertandingan sisa ke depan. ”
Komite Eksekutif PSSI akan mendalami ini, sehingga mendapatkan formulasi (sistem kompetisi) yang lebih baik untuk musim berikutnya,” tegas Joko.
Pernyataan Persita
Sementara COO PT Liga Indonesia Baru, Tigor Shalomboboy, yang merupakan operator kompetisi Liga 2, tidak ingin ada lagi bentrokan yang terjadi dengan berharap semua pihak bisa bersikap dewasa dalam menyikapi semua hal yang terjadi dalam pertandingan.
“Ini memang menjadi bagian dari dinamika kompetisi. Kami hanya bisa berharap ini bisa diminimalisasi dan semua pihak bersikap dewasa menyikapi ini semua,” ujar Tigor.
Kepastian meninggalnya Banu Rusman dirilis Persita melalui akun resmi media sosial klub Tangerang tersebut. Dalam caption di akun Instagram resmi klub, Persita meminta agar tidak ada suporter dari tim berjulukan Laskar Pendekar Cisadane yang terprovokasi.
“Kami berharap tidak ada lagi korban dan insiden kemarin segara diusut tuntas karena sepak bola adalah hiburan untuk masyarakat dan suporter adalah bagian dari klub. Kami imbau agar semua tetap tenang dan jangan sampai terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita harus tetap kompak dan mendoakan yang terbaik untuk para korban atas insiden kemarin.
Selain merenggut satu korban jiwa, bentrok antara suporter PSMS dan Persita di Cibinong membuat 17 orang suporter harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong. (*)
Sumber : Bola.com