Suporter Persita Bentrok dengan Polisi, Balsing juga Kecewa atas Pelarangan Nonton di Stadion

SERANG – Terjadi baku hantam antara pihak Kepolisian Kota Serang dengan suporter klub sepakbola Persita Tangerang, Selasa (12/9/2017) sore tadi. Hal tersebut diketahui akibat dilarangnya para suporter masuk di Stadion Maulana Yusuf Ciceri untuk menonton pertandingan langsung Persita Tangerang melawan Perserang.

Kejadian ini menyebabkan satu suporter Persita Tangerang harus diamankan pihak kepolisian karena dianggap sebagai provokator.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan pasti dari pihak kepolisian tentang penyebab terjadinya baku hantam tersebut.

Suporter Perserang sendiri nampak tidak ada yang hadir di Stadion Ciceri karena sudah mengetahui adanya larangan menonton pada laga yang berakhir kemenangan untuk Persita 3-1 atas Perserang ini. Suporter Perserang yang menamakan dirinya Bala Singandaru (Balsing) ini diketahui memilih menggelar nonton bareng (nobar) di kawasan Cipocok.

Kendati tetap tertib, namun Balsing mengaku sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut, dan berharap kedepan para pengurus suporter dan pihak kepolisian dapat melakukan komunikasi yang lebih baik lagi.

Kartini dprd serang

“Kita dilema bang dengan kejadian tersebut, mereka (polisi-red) kan petugas keamanan bukan tukang pukul, tetapi disisi lain mereka menjalankan tugas dan seharusnya tidak sampai seperti itu (main pukul-red),” ungkap Sekretaris Balsing, Dandi, ditemui di Pendopo Kabupaten Serang usai Nonton Bareng di bilangan Cipocok, Selasa (12/9/2017) malam.

Menurutnya, dilarangnya suporter untuk menonton pertandingan langsung di tribun stadion adalah kebijakan yang sangat tidak tepat dan merugikan bagi Perserang.

“Para petinggi kepolisian yang menghalangi suporter adalah blunder karena suporter tempatnya di tribun, dilarang atau pun tidak kericuhan tetap terjadi malah lebih parah,” tuturnya.
“Kami kan Balsing ini terkena imbasnya, kita selama perhelatan di Serang belum pernah kena masalah dalam perizinan. Tapi sekarang kami tetap kecewa karena tidak bisa hadir di stadion,” tegas Dandy.

Selain itu, Dandy juga menyayangkan lambatnya informasi pemberitahuan tentang dilarangnya suporter menyaksikan pertandingan langsung di stadion, yang diedarkan oleh pihak penyelenggara ataupun kepolisian.

“Seharusnya itu minimal H minus dua, sudah turun kalau tidak ada izin suporter melihat pertandingan secara langsung. Ini mah malah baru beberapa jam lagi akan bertanding, sekitar jam 10.30 malam, baru ada pemberitahuan,” pungkasnya. (*)

Polda