Stop Bullying di Lembaga Pendidikan

Dprd

Penulis: Taufik Hidayatullah

Akhir-akhir ini cukup marak para remaja yang berstatus sebagai pelajar yang kerapkali menunjukkan tingkah laku kurang elok dengan mengolok-olok ataupun membulying antar sesama pelajar di lingkungan sekolah ataupun lembaga pendidikan.

Hal yang sedemikian rupa menggerogoti calon pemimpin bangsa dari segala sisi. Tindakan yang sedemikan rupa tidak patut dicontoh.

Penulis sebagai orang yang pernah menjadi tenaga pengajar merasa miris. Hal yang wajib kita amati dan telusuri apa alasannya seorang siswa melakukan hal tersebut.

Bulying lalu mengarah kepada pemukulan hingga perkelahian yang membawa pada malapetaka.

Sankyu rsud mtq
Dede pcm hut

Miris memang, anak mesti diawasi oleh orang tuanya. Jangan sekali-kali orang tua lantas memasrahkan anaknya seratus persen kepada sekolah melalui para dewan gurunya.

Dikarenakan peran pendidik di era kekinian amat sangat berat dengan gaji yang justru lebih miris lagi.

Pemerintah juga mesti memberikan regulasi di sekolah dan membentuk aturan seperti satgas anti bullying agar supaya tindakan preventif dapat dilakukan dengan baik.

Tindakan-tindakan preventif mesti dibuat seefektif mungkin agar supaya kejadian-kejadian sedemikian rupa dapat terhindari bahkan dinihilkan di lingkungan pendidikan.

Anak kecil yang berstatus sebagai siswa mesti diberikan pemahaman juga lewat para orang tua bahwa agar anak lebih memahami cara bersikap dan bertindak dengan baik nan elok.

Bukan justru orang tua membela anaknya yang jelas jelas melakukan kesalahan sehingga anak tidak merasa semua hal yang dilakukanya adalah benar di mata orang tuanya. ***

Dprd dinkes kpni hut
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien