7 Kecamatan di Pandeglang Terendam Banjir
PANDEGLANG – Sejumlah Kecamatan yang berada di Kabupaten Pandeglang Yakni Panimbang, Patia, Angsana, Munjul, Sukaresmi, Cikeusik dan Sobang terendam banjir yang melanda rumah milik warga sekitar, pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
Rusyadi, Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Panimbang mengatakan intensitas hujan yang deras selama empat hari dan disertai angin kencang. Sehingga terjadi banjir yang melanda permukiman milik warga sekitar pada pukul 04.00 wib, pagi. Bahkan sampai sekarang air tersebut masih menggenangi.
“Iya bener terjadi kebanjir yang melanda permukiman warga, saya hanya menyarankan kepada warga untuk bersabar agar kejadian ini bisa cepat ditangani,” katanya.
Pihaknya menjelaskan banjir yang melanda permukiman warga Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang sebanyak 463 Kepala Keluaraga (KK) yaitu Kampung Babakan Tengah lima 58 KK, Babakan Tengah 33 KK, Karet 87 KK, Renghas 79 KK, Sukamaju 58 KK, Lebak Buah 35 KK, Cisarua 31 KK, Cangkudu 33 KK, Cikwndal 28 KK, Jalupang 21 KK, serta satu rumah milik Bunbun roboh terkena angin kencang.
“Wiliyahnya terendam banjir yang melanda permukiman warga Desa Citeureup, maka dari itu pihaknya meminta kepada Pemkab Pandeglang untuk memberikan bantuan dalam penangananya,” ujarnya.
Oman, Kepala Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang menyampaikan bahwa rumah milik warganya terendam banjir yang diakibatkan curah hujan yang sangat deras sehingga air tersebut melanda wilayah sekitar, sampai sekarang genangan air masih belum surut.
“Beberapa rumah di wilayah citeureup terendam banjir, dan sampai sekarang air masih menggenangi permukiman warga,” paparnya.
Sementara Pihak Sekolah MTSN 1 Pilial Angsana, Ade Isma, mengatakan banjir di Desa Cikayas, Kecamatan Angsana, sudah meluas dan merendam Sekolah, akan tetapi untuk Kegiatan Belar Mengajar (KBM) masih berjalan seperti biasanya.
“Sekolah MTS Angsana ini sering kebanjiran, namun kondisi air belum meluap terlalu tinggi, sehingga kegiatan KBM terus berjalan,” ucap Ade Isma saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Pihaknya mejelaskan walau memang ada sebagian Murid tidak masuk karena kemungkinan rumahnya kebanjiran, sementara air masih meluap dari Sungai Cijenjing kemungkinan besok akan makin besar karena hujan terus menerus sampai sekarang.
“Saya takutkan banjir akan makin besar, akan tetapi pihaknya tidak akan meliburkan sekolah dan bagi peserta didik masih tetap masuk untuk mengikiti KBM,” pungkasnya. (Oriel)