Bahas Kenaikan Tarif Air, Aktivis Pandeglang Gelar Diskusi

Dprd ied

 

PANDEGLANG – Sejumlah aktivis Pandeglang mengundang ketua Forum Ketua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bogor untuk diskusi tentang adanya kenaikan tarif air bersih yang akan dilakukan oleh Perusahan Air Minum Daerah (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang.

Dialog publik yang menghadirkan narasumber pemantik H. Agus Setiawan, SH Ketua Forum BUMD Bogor, NP. Rahadian Direktur Rekonvasi Bumi dan Uday Suhada Direktur Eksekutif ALIPP.

Ketua forum BUMD Bogor, Agus Setiawan menuturkan ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan adanya kenaikan tarif air pertama, kita harus mempertanyakan keputusan Gubernur yang menentapkan tarif bawah untuk Pandeglang lebih tinggi dibanding Kabupaten Tangerang dan Serang yang secara pendapatan minimum jauh lebih tinggi dibanding Pandeglang.

Kedua, badan Usaha milik Daerah terikat dengan sistem perencanaan Pemerintah Daerah, dimana proyeksi apapun yang berkaitan dengan BUMD dilakukan sebelum tahun berjalan.

Jika keputusan kenaikan Tarif dilakukan ditengah tahun berjalan(1 April), saya menduga ada kesalahan dari sisi proses, Sehingga keputusan menaikan tarid yang dilakukan oleh Perumdam Tirta Berkah Lewat keputusan Bupati Rawan Gugatan.

dprd tangsel

Ketiga, Bupati dalam menetapkan tarif tidak mutlak mengikuti usulan perhitungan Direksi Perumdam.

“Bisa lebih tinggi, bisa tetap dengan tarif lama, bahkan jauh dibawah tarif sebelumnya, tergantung kepekaan dan empati Bupati terhadap situasi dan kondisi masyarakat sebagai objek dari pelayanan air, khususnya konsumen yang terkena langsung dari dampak penentuan tarif,” ujar Agus.

“Dan yang terakhir dengan alasan tertentu Bupati dapat membatalkan dan atau menangguhkan keputusan tarif yang seyogyanya berlaku 1 April dengan melihat situasi dan kondisi yang tidak tepat, pertama 1 April adalah hari ulang Tahun Pandeglang yang seyogyanya seluruh masyarakat Pandeglang menyambutnya dengan suka cita, dan satu hari setelahnya memasuki bulan Ramadhan dimana dipastikan semua kebutuhan sadang dan pangan mengalami kenaikan signifikan, “papar Agus.

Pemantik lainya mengatakan NP. Rahardian berpendapat bahwa sejatinya hak mendapatkan air adalah hak semua warga negara. Satu hal yang terpenting dari proses pelayanan air adalah harga yang wajar sesuai dengan kemampuan bayar pelanggan dan yang tidak kalah penting lagi dari persoalan air bukan hanya soal tarif juga soal konservasi sumber Air yang berkaitan dengan fungsi hutan itu harus dipikirkan oleh semua pihak.

“Seperti yang terjadi dibeberapa daerah, konsumen rela menyisihkan uang 1 ribu rupiah untuk konservasi diluar tarif resmi,” katanya.

Sementara itu Uday Suhada, menyampaikan Pandeglang diapit tiga gunung sekaligus yang kaya akan sumber air. Sungainya mengalir air yang tidak pernah surut. Seharusnya kakayaan ini harus menjadi berkah untuk masyarakat Pandeglang dibanding daerah lain.

“Bukan malah membebani di tengah situasi ekonomi yang semakin sulit di masa Pandemi covid yang tak kunjung usai. 1 April adalah HUT Pandeglang, Seharusnya masyarakat Pandeglang merasakan sukacita, bukan dukacita,” pungkasnya. (*/Gus)

Golkat ied