Demo Tolak BBM di Pandeglang Ricuh, 1 Mahasiswa Pingsan

BI Banten Belanja Nataru

Mahasiswa Gelar Aksi Toal Kenaikan BBM di Pandeglang, dan Mengutuk Pertemuan IMF-World Bank Yang Akan Berimbas Pada Numpuknya Hutang Negara.

 

PANDEGLANG– Aksi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus disurakan oleh sejumlah mahasiswa di Banten, kali ini mahasiswa di Pandeglang yang berasal dari tiga organisasi HMI, LMND, dan IMM menggelar aksi turun ke jalan dengan melakukan orasi di depan tugu jam alun-alun Kabupaten Pandeglang.

Aksi mahasiswa tersebut sempat diwarnai kericuhan dengan aparat kepolisian setempat, kericuhan dipicu oleh pihak polisi yang ingin mematikan api dari ban yang dibakar oleh mahasiswa namun masa aksi tidak terima dengan tindakan tersebut sehingga terjadilah kericuhan dengan aksi saling dorong.

“Ini adalah bagian dari bentuk rasa kecewa kami terhadap pemerintah yang kerap menaikan harga BBM tanpa banyak pertimbangan dan melihat situasi utamanya menjelang pemilu berlangsung, terlebih masyarakat kadang tidak mengetahui kapan harga BBM akan naik dan turun karena tidak ada pemberitaan sebelumnya dalam kepemimpinan Jokowi-JK saat ini,” kata Agus S Adis, Koordinator Lapangan kepada Faktabanten.co.id, Sabtu (13/10/2018).

Agus S Adis menuturkan, Ia menilai naiknya harga BBM baik subsidi maupun non subsidi akan berimbas pada perekonomian masyarakat, yang mana setiap suplay barang pasti menggunakan kendaraan, dan itu membutuhkan bahan bakar minyak, maka akan berimbas juga pada naik harga kebutuhan pokok.

Pijat Refleksi

Kondisi aksi tersebut sempat kembali memanas ketika puluhan mahasiswa memberhentikan, menyandera, dan menaiki truk tangki pertamina yang sedang melintas di jalan raya Pandeglang.

Pihak kepolisian dari Polres Pandeglang yang mengawal ketat berlangsungnya unjuk rasa tersebut, terlibat aksi saling dorong, dan akhirnya truk bisa kembali berjalan dan lolos dari kepungan massa.

Tak terima atribut pendemo disita oleh pihak kepolisian, mengakibatkan mahasiswa kembali terlibat bentrok dengan aparat. Atas hal ini, 1 mahasiswa tak sadarkan diri diduga akibat terkena pukulan dari aparat kepolisian.

Selain menolak kenaikan harga BBM, puluhan mahasiswa pun melanjutkan aksinya ke depan gedung DPRD Pandeglang dan menolak annual meeting yang dilakukan bersama IMF-World Bank di Bali.

“Menurut kajian kami sebagai mahasiswa ketika sebuah negara masuk ke dalam lingkaran atau zona IMF-World Bank akan dapat memperkeruh keadaan ekonomi sebuah negara tersebut, karena akan terus menerus memiliki hutang yang tidak ada hentinya karena sebuah bunga yang mencekik rakyatnya seperti lintah darat,” teegasnya. (*/Eza Y,F).

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien