Dispar Provinsi Banten Targetkan Masa Pemulihan Destinasi Wisata 3-6 Bulan

Sankyu

PANDEGLANG – Paska terjangan gelombang tinggi tsunami Selat Sunda yang terjadi pada, Sabtu (22/12/2018), Dinas Pariwisata Provinsi banten saat ini tengah menyusun tiga langkah pendekatan guna memulihkan Industri pariwisata yang saat ini tengah sepi pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Eneng Nurcahyati menyebutkan, pihaknya saat ini tengah menyusun tiga langkah pendekatan guna merecovery pariwisata di daerah yang terdampak bencana tsunami.

Pihaknya menerangkan bahwa ketiga langkah untuk memulihkan pariwisata di kabupaten pandeglang dan kabupaten Serang tersebut diantaranya adalah peningkatan SDM, kedua penataan destinasi, ketiga promosi.

“Dari SDM ini kan ada pelaku industri pariwisata, bagaimana trauma hilling, pendataan kerusakan, kerugian dan sebagainya. Kemudian dipenataan destinasi, kan ada atraksi, amenitas, apa saja yang bisa dan bagaimana masing-masing pengelola bisa merehab dan merecovery kembali. Lalu dalam konteks promosi secara bertahap akan dilakukan, pertama merencanakan yang tidak terdampak di Anyer,”ujarnya.

Menurutnya, sektor pariwisata pantai didua kabupaten itu diperkirakan baru akan pulih dalam waktu 3 hingga 6 bulan ke depan. Namun dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Pariwisata untuk menentukan langkah cepat memulihkan kondisi tersebut.

Sekda ramadhan

“Kami akan menggelar rapat koordinasi untuk menentukan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk memulihkan pariwisata di Banten kembali. Pemulihan ini membutuhkan waktu 3-6 bulan, tidak terlalu lama,” sebutnya.

Yang jelas, saat ini Dispar masing-masing kabupaten telah diminta untuk mengidentifikasi kegiatan apa saja yang bisa dilakukan supaya recovery lebih cepat tertangani. Bukan cuma itu, Eneng juga meminta seluruh pihak ikut membantu proses pemulihan.

“Saya sudah berbicara dengan Dispar Serang dan Pandeglang, untuk bersama mengidentifikasi kegiatan apa saja yang bisa diarahkan untuk wilayah terdampak dalam waktu 3-6 bulan ini. Seluruh stekholder diharapkan turut serta dalam proses pemulihan, jadi tidak semata menjadi tanggungjawab pemerintah saja,” jelasnya.

Sedangkan saat disinggung soal kerugian, Eneng belum dapat merinci. Sejauh ini Dispar Banten baru sebatas merangkum jumlah kerusakan hotel maupun fasilitas lain. Dispar ditiap kabupaten tengah diarahkan untuk menghitung jumlah penurunan wisatawan pasca bencana.

“Kami sudah meminta masing-masing kabupaten untuk mendata jumlah kunjungan wisatawan setelah bencana, termasuk jumlah kerugian. Jadi sampai saat ini kami belum membuat resume, baru sebatas berapa hotel maupun fasilitas penunjang yang rusak,” ujarnya. (*/Gatot)

Honda