Insentif RT/RW Kelurahan Babakan Kalang Anyar-Pandeglang Disunat

DPRD Pandeglang Adhyaksa

PANDEGLANG – Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) Kelurahan Babakan Kalanganyar, Kecamatan Pandeglang, mengaku geram oleh kelakuan oknum Kelurahan Babakan Kalanganyar yang memotong dana intensif Rt/Rw tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu, Minggu (9/7).

Uang insentif Rt/Rw yang seharusnya mereka terima sebesar Rp. 282. 000/orang setelah dipotong pajak, ternyata dipotong kembali oleh oknum kelurahan tanpa adanya musyawarah dari para penerima, pemotongan itu terjadi di 2 RW yakni Rw 01 dan Rw 02 Kelurahan Babakan kalanganyar.

Ketua Rw 2 Kampung Pasir Laksana, Hotib menuturkan, pemotongan itu terjadi 2 hari menjelang hari raya idul fitri tepatnya malam Sabtu sekitar pukul 20.00 Wib, oknum kelurahan tersebet mendatangi kediamannya sambil menyerahkan uang insentif miliknya dan para Rt, namun saat menyerahkan uang tersebut oknum kelurahan mengatakan sudah ada pemotongan dengan dalih untuk gaji pegawai.

“Masalah insentif dia (oknum) berbicara kalau minta iklas ridhonya, sebab kalau Rt sama Rw yang lain dikasih 250 ribu sedangkan Rw 01 dan Rw 02 hanya 200 ribu, saya sempat bertanya yang seharusnya diterima sama kami itu berapa dia bilang 260, saya tanya kembali ko bisa begini kata dia diminta untuk pekerja, cuman saya tidak tanya apakah untuk pekerja Kelurahan atau buat siapa,” terang Hotib menirukan percakapannya dengan oknum kelurahan saat ditemui dikediaman Ketua Forum Rw.

Loading...

Ketua Rt 04 Rw 02, Zudi AR menyatakan hal yang sama, insentif yang miliknya juga mengalami pemotongan sehingga ia hanya menerima Rp. 200.00, dirinya sangat tidak ikhlas dengan pemotongan yang dilakukan oleh oknum Kelurahan, hingga saat ini ia masih bertanya-tanya sisa uang insentif miliknya dikemanakan oleh oknum tersebut.

“Sama cuman nerima 200 ribu sedangkan sisanya saya tidak tahu, saya nerima dari ketua Rw kalau sisa uangnya untuk siapa pokoknya saya tidak tahu, sampai sekarang juga saya masih bingung itu sisanya untuk apa dan buat siapa, saya sama sekali tidak iklas karena kalau untuk pekerja darimana jalurnya, kita tidak pernah diajak musyawarah,” ungkapnya dengan nada geram.

Ketua forum RW Kalanganyar, Nunung Setiawan membenarkan, kalau ia sudah menerima banyak keluhan dari para Rt dan Rw yang mengaku uang insentif milik mereka dipotong oleh oknum kelurahan tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu. Dirinya mengakui kalau memang dulu sempat ada pemotongan tetapi itu sudah berdasarkan musyawarah dan kesepakatan bersama, namun untuk kali ini tidak ada musyawarah sama sekali.

“Kalau ada apa-apa sebaiknya musyawarah dulu supaya masyarakat sama-sama menerima, kalau dulu memang ada pemotongan itu berdasarkan musyawarah dan peruntukannya jelas, seperti untuk pengajian 5.000 rupiah, simpan pokok 50 ribu rupiah dan iuran wajib 20 ribu rupiah yang disimpan di koperasi, kalau saat ini tidak jelas pemotongannya untuk apa,” imbuhnya. (*)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien