Pasangan Lansia Ini Tinggal di Gubuk; Pemkab Pandeglang Ada Dimana?
PANDEGLANG – Amir (86) dan Isah (72) salah satu pasangan suami-istri warga Kampung Bangkit, Desa Kiarajangkung, Kecamatan Cibitung, Pandeglang saat ini tinggal di tempat yang jauh dari kata layak. Pasalnya, istana yang saat ini mereka tempati hanya berdinding bilik bambu dan ditutupi oleh atap Rumbia yang sudah rusak.
kondisi rumah mereka dalam keadaan yang sangat memperihatinkan dan sampai saat ini belum juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
Padahal, rumah pasangan Amir dan Isah ini sudah sering kali diajukan sebagai Rumah Tidak Layak Huni oleh pihak Desa setempat agar diberikan bantuan perbaikan renovasi rumah.
Ia mengaku, saat musim hujan istananya sudah pasti kebocoran, sebab atap rumbia yang menutupi rumahnya itu juga sudah tidak lagi rapat untuk menghalangi air hujan yang turun.
“Rumah kami rusak parah dan saya khawatir saat datang hujan, pasti kebocoran kan atapnya sudah rusak,” ucapnya.
Amir memliki empat orang anak namun sudah berpisah karena keempat anaknya sudah berkeluarga dan memiliki rumah yang juga sederhana.
“Anak sudah pada punya keluarga, bukan gak mau bantu renovasi rumah ini, meraka bangun rumah untuk dirinya aja susah,” ucap Amir.
Kini Amir hanya dapat menikmati masa tuanya dengan penuh kesabaran, terlebih dengan kondisi ekonomi yang kekurangan, menjadikannya berada di bawah garis kemiskinan sudah menjadi hal yang biasa.
Di umur yang kini sudah lanjut usia, tidak banyak yang dapat Amir lakukan untuk menambah perekonomian keluarga, asalkan masih bertemu dengan sepiring nasi dan lauk pauk untuk dimakan, itu cukup Ia syukuri kepada Sang Pencipta.
Amir hanya berharap di masa tuanya ini, Ia dapat hidup di rumah yang layak bersama istri yang setia menemaninya.
“Pengen diperbaiki kalau ada biayanya supaya gak kebocoran lagi, kalau hujan malem bisa tidur nyenyak gak takut roboh kena angin,” tandasnya.
Hal tersebut diakui Tabroni, selaku Kepala Desa Kiarajangkung yang mengaku sudah mengajukan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada Dinas Sosial. Namun, ajuannya itu belum direalisasi hingga saat ini.
Lebih lanjut Tabroni mengatakan, di Desanya ada sekitar 30 Kepala Keluarga (KK) yang kini tinggal di rumah tidak layak huni.
“2017 lalu kita sudah mengusulkan untuk bantuan 40 rumah, sekarang juga sudah kita usulkan lagi,” terangnya.
“Saya meminta kepada pihak pemerintah untuk segera merealisasikan bantuan RTLH kepada warga kami,” imbuhnya.
Saat ini di Pandeglang masih 30 ribu warga miskin yang belum ter-cover oleh bantuan sosial dari Pemkab Pandeglang, maupun Provinsi dan Pusat.(*/David)
[socialpoll id=”2513964″]