Pengungsi Korban Tsunami Selat Sunda Didominasi Lansia dan Anak-anak
PANDEGLANG – Para pengungsi korban bencana Tsunami Selat Sunda yang memadati lapangan Futsal Ranca Teurep, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, kebanyakan didominasi oleh warga lanjut usia (Lansia) dan Anak – anak.
Dari pantauan Fakta Banten, para pengungsi tidur beralaskan rumput sintetis lapangan. Mereka tampak kelelahan setelah seharian harus menempuh jarak yang begitu jauh setelah kediamannya diterjang gelombang Tsunami.
Salah seorang pengungsi Zaenudin (60), warga Labuan mengatakan, setelah kediamannya diterjang tsunami, dirinya harus mengungsi jauh dari kediaman sehingga dan perlu empat jam untuk sampai ke barak pengungsian dengan dibantu para relawan dan aparat TNI dan Polri.
“Terpaksa harus mengungsi mas, karena rumah saya sedikit hancur,” ujarnya, Minggu (23/12/2018) malam.
Mardiyah (56) warga Labuan juga mengatakan hal yang sama. Sebelumnya dia dan keluarga enggan untuk mengungsi di barak yang disediakan Kementerian Sosial (Kemensos). Namun karena ada jaminan dari pihak yang berwajib aman rumahnya dari aksi pencurian dia dan Keluarga akhirnya mengungsi di barak yang disediakan Kemensos.
“Awalnya Keluarga tidak mau untuk mengungsi namun karena ada jaminan keamanan akhirnya saya dan keluarga mengungsi di lapangan Futsal Ranca Teurep,” tukasnya. (*/RedRT)
[socialpoll id=”2521136″]