Loading...

Petani Panimbang Pilih Tanam Semangka daripada Jagung dan Kedelai

PANDEGLANG – Sarkam, Petani Panimbang mengaku lebih memilih menanam semangka dan kacang ijo dibandingkan dengan menanam jagung atau kedelai yang menjadi program pemerintah pusat.

Hal tersebut diakuinya karena penjualan semangka dan kacang ijo lebih menghasilkan dibandingkan menanam jagung atau kedelai seperti yang dicanangkan Pemerintah.

“Jagung dan Kacang Kedelai susah jualnya, Perawatannya juga ribet, kalau ini mah nggak ribet, jagung sama kedelai mah harus disiram air terus supaya bagus, saat inikan lagi kemarau,” katanya, Rabu (5/9/2018).

Lanjut Sarkam, ia lebih memilih membeli bibit semangka dan kacang ijo untuk ditanam walaupun dirinya mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui kelompok tani ditempatnya.

Bibit jagung dan kedelai dirasa sangat berat untuk ia tanam di lahannya dikarenakan penjualannya lebih rendah daripada semangka dan kedelai. Ia juga mengeluhkan hanya diberikan bibitnya saja namun tidak mendapatkan pupuk seperti yang dijanjikan akan dibagikan bersama bibit.

“Kalau semangka dan kacang hijau dari bibit hingga obat dapat beli sendiri, kalau jagung dikasih oleh kelompok tani, satu kantong, nggak dikasih obatnya (pupuk-red) mah. Ya lebih besar keuntungan dari semangka dan kacang hijau, jagung mah menjualnya juga susah,” sambungnya.

Ia juga berharap pemerintah bisa memperhatikan petani atau mengikuti kebiasaan petani tidak semena-mena mencanangkan program namun sulit untuk menjualnya.

“Harusnya nurutin kebiasaan petani. Kayak disini, disini kan petaninya suka menanam semangka dan kacang ijo, itu aja di optimalkan, mulai dari bibit sampai obat,” harapnya.

Sementara itu, dikatakan Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Cecep Komara, bahwa pihaknya juga merasa pesismis untuk mencapai target tanam jagung dan kedelai, apalagi saat ini sedang dalam kondisi kemarau.

Cecep memperkirakan bahwa penanaman jagung baru hanya terlaksana di 32 ribu hektar lahan di wilayah Pandeglang.

“Kalau bicara masalah target itu agak berat juga ya, dan masalah dampak kekeringan itu tidak bisa diprediksi, lebih parahnya bisa gagal panen. Tapi kita harus mensukseskan, setiap hari kita masih berusaha,” cetusnya.

Cecep juga mengatakan pihaknya tidak mau mengganggu kebiasaan para petani di musim kemarau, sebab kebanyakan petani di musim panas menanami lahan sawah dengan semangka, cabe, dan kacang hijau.

“Itu kita tidak mau mengganggu kegiatannya, kita arahkan kepada tanah-tanah yang tidur yang tidak dimanfaatkan, kalau rahasia keuntungan itu kan lebih menguntungkan modalnya juga lebih banyak,” tegasnya. (*/Dave)

DPRD Cilegon Buruh
WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien