Resah terhadap Isu Lingkungan, KKN 224 UIN Jakarta Adakan Workshop Pengelolaan Sampah

 

PANDEGLANG – Kuliah Kerja Nyata (KKN) 224 Atma Bhuana UIN Jakarta menggelar workshop bertajuk “Pengelolaan Sampah dan Perencanaan Pembuatan Bank Sampah”.

Kegiatan ini digelar di Kantor Desa Caringin, dengan dihadiri oleh perwakilan masing-masing RT/RW Desa Caringin pada hari selasa, (13/08/24) dengan menghadirkan Founder Yayasan Rehabilitas Lingkungan dan Alam, Fikri Jufri sebagai narasumber.

Ikhwan Farhat selalu ketua kelompok mengatakan, tema workshop soal pengelolaan sampah tersebut timbul dari keresahan pribadi sebagai warga Pandeglang.

Dirinya berharap, masyarakat Desa Caringin dapat memilah-milih dan mengelola sampah di rumah masing-masing, serta mulai mengurangi pembakaran sampah.

“Harapannya setelah diadakannya workshop ini antara masyarakat, perangkat desa, dan pemerintah terkait dapat bekerja sama dalam merealisasikan pembuatan bank sampah khususnya di Desa Caringin,” katanya.

Popon selaku Sekretaris Desa (Sekdes) menuturkan, isu lingkungan khususnya sampah dan retribusi sampah masih menjadi masalah di Desa Caringin.

Lantik dprd

“Isu soal lingkungan apalagi soal sampah berikut retribusi dan tata kelolanya masih menjadi masalah di sini” katanya.

Dirinya menambahkan, kegiatan workshop tersebut diharapkan dapat bermanfaat serta mendorong masing-masing RT/RW di Desa Caringin untuk mengajak warganya dalam mengelola sampah.

“Kemarin kebetulan kami juga kedatangan dari Dinas Lingkungan Hidup untuk membahas perihal sampah dan retribusi sampah. Perangkat desa sendiri hanya dapat memfasilitasi tempat untuk mahasiswa KKN dalam melaksanakan programnya, seperti workshop yang dilaksanakan saat ini,” pungkasnya dalam pembukaan acara.

Founder Yayasan Rehabilitas Lingkungan dan Alam, Fikri Jufri dalam materinya menyampaikan bahwa slogan “buanglah sampah pada tempatnya” sudah tidak lagi tepat, dan perlu diganti menjadi “buanglah sampah sesuai jenisnya”.

“Jadi kini slogan buanglah sampah pada tempatnya sudah tidak lagi relevan, sekarang harus mulai kita ganti dengan buanglah sampah sesuai jenisnya”. tuturnya.

Hal tersebut sehubungan dengan gerakan bersama yang ia bentuk dengan nama RUPIAH atau Rumah Pilah Sampah, di mana tiap rumah harus memilah sampah sebelum dikelola.

“Beberapa kampung di Desa Caringin masih melakukan pembakaran sampah, sementara pembakaran sampah itu tidak baik yang berdampak buruk pada kesehatan, khususnya ibu-ibu dan anak-anak yang rentan terkena penyakit. Jadi, seharusnya kegiatan pembakaran sampah sudah mulai dikurangi dari sekarang,” jelasnya dalam materi yang ia sampaikan.

Selain workshop pengelolaan sampah, dalam kegiatan ini juga turut menampilkan cuplikan film dokumenter soal isu lingkungan yang diharapkan dapat mendorong masyarakat dalam mengelola sampah dan pembuatan bank sampah. (*/Ervin)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien