Siapa yang Loloskan Eniyati Jadi Peserta Lelang Direktur RSUD Berkah Pandeglang?

DPRD Cilegon Idul Adha

 

PANDEGLANG – Polemik jabatan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang yang dijabat oleh paramedis, mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang menimbulkan banyak pertanyaan di mata publik, siapakah yang meloloskan administrasi Eniyati peserta yang lolos menjabat Direktur RSUD Berkah Pandeglang.

Data yang berhasil dihimpun Fakta Banten, Eniyati adalah pegawai negeri sipil yang bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, sebelumnya ia menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan, selain pegawai ia juga aktif jadi pengurus organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

DPRD Pandeglang Kurban

Arip Wahyudin aktivis Pergerakan Pemuda Pandeglang mengatakan, harusnya panitia tidak menerima berkas dari awal untuk Eniyati dan Tanti karena kedua pegawai ini bukan medis (dokter/dokter spesialis). Sebab sudah jelas ada aturan yang mengatur tentang jabatan Dirut RSUD yang tertuang dalam Undang – undang nomor 44 tahun 2009.

“Wajar kami memilih mosi tidak percaya pada Pansel dan adanya dugaan jual beli jabatan karena orang yang gak bisa ikut juga bisa lolos tentunya ini ada permainan yang curang dengan lelang jabatan ini, dan siapa yang loloskan Eniyati ini, saya menduga ada broker dan koordinator jabatan,” ujar Arip.

Gerindra Banten Idul Adha

Sementara itu Eniyati peserta yang dilantik menjadi Dirut RSUD Berkah Pandeglang mengaku bahwa kalau dirinya memang bukan tenaga medis (dokter/dokter spesialis).

Kpu

Eniyati mengatakan, dirinya menjadi orang nomor satu di RSUD Berkah atas Surat Tugas Bupati Pandeglang Irna Narulita yang telah melantiknya.

“Kenapa saya menjabat, karena saya menjalankan perintah pimpinan yang sudah meninggalkan saya di RSUD Berkah. Insyallah saya akan jalankan ini dengan baik,” terangnya.

Terpisah kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Pandeglang Mohamad Amri mengatakan bahwa, dalam kegiatan lelang jabatan pansel daerah melakukan cek administrasi.

Ia menjelaskan bahwa yang tadinya ikut cuma dua orang ahirnya ada empat orang, ahirnya Eni dan Tanti masuk, malah yang ditugaskan oleh pimpinan Eni, untuk penetapan itu bukan ranah BKSDM itu hak Kepala Daerah.

“Kami terus melakukan konsultasi pada KASN agar bisa segera mencari solusi, karena untuk Dirut RSUD memang harus dokter,” papar Amri.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Raden Dewi belum menjawab saat ditanya terkait kasus penempatan jabatan Dirut RSUD Berkah Pandeglang. (*/Gus)

Golkar Banten Idul Adha
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien