Supir Truk Keluhkan Ruas Jalan di Sekitar PLTU Banten 2 Labuan Alami Kerusakan Cukup Parah
PANDEGLANG – Ruas jalan di area sekitar PLTU Banten 2 Labuan Banten, tepatnya di Desa Margasana, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang mengalami kerusakan yang cukup lumayan parah.
“Kerusakan ruas jalan tersebut sudah lama terjadi namun belum dilakukan penanganan,” kata Oman salah seorang supir truk yang membawa muatan sekam pada dan serbuk kayu ke PLTU Banten 2 Labuan. Kamis, (9/1/2025).
Selanjutnya, Oman menjelaskan kendaraan yang dibawanya dengan muatan sekam/biomasa dengan berat tonase kurang lebih sekitar 7 ton hingga 9 ton rata-rata, namun dengan kondisi jalan yang mengalami kerusakan itu sangat membahayakan terhadap pengendara.
“Dengan kondisi jalan rusak itu tentu sangat membahayakan terhadap pengguna jalan, dikarenakan sering mengakibatkan seperti patah AS dan abis plat kopling dan jika ingin melewati ruas jalan tersebut tentu harus ekstra hati-hati,” terangnya.
Selain itu, Jaenudin supir truk lainnya menyampaikan, meminta kepada instansi terkait yang membidangi untuk segera dapat melakukan penanganan perbaikan terhadap ruas jalan tersebut.
“Kami meminta kepada instansi terkait agar dapat melakukan perbaikan terhadap jalan yang ada sekitar samping PLTU, karena kalau jalannya bagus lalulintas juga tentu akan berjalan lancar,” ungkapnya.
Sementara itu, Haryadi Pengurus PT. Midanu selaku supplier biomasa ke PLTU Banten 2 Labuan menyampaikan, kegiatan ini dilakukan sejak Tahun 2021 hingga saat ini tetap masih berjalan berdasarkan kebutuhan permintaan.
“Untuk pengiriman sekam padi dan serbuk kayu sudah lama dilaksanakan dan biomasa tersebut ini didapatkan di wilayah Kabupaten Pandeglang, kami melakukan pengiriman ini berdasarkan selaku yang mendapatkan tender,” terangnya.
Kemudian, untuk barang tersebut di dapatkan dari pabrik penggilingan padi dan pabrik kayu yang ada di Kabupaten Pandeglang, selagi pabrik-pabrik itu beroperasi pengiriman sekam padi dan serbuk kayu dipastikan terpenuhi sesuai dengan permintaan kebutuhan PLTU Banten 2 Labuan.
Untuk satu hari itu kendaraan yang masuk membawa biomasa ke PLTU, kurang lebih sekitar 60 sampai 70 kendaraan, rata-rata satu kendaraan pengangkut dengan berat tonase mulai dari 7,9 hingga 10 ton.
“Jadi kendaraan pengangkut sekam padi maupun serbuk kayu itu tergantung besar kecilnya kendaraan,” tuturnya.
Menurutnya, kendaraan jenis truk pengangkut biomasa yang saat ini melintasi ruas jalan yang telah mengalami kerusakan yang lumayan cukup parah, dikarenakan tidak ada ruas jalan alternatif lainnya.
“Memang sebelumnya pernah dilakukan penanganan perbaikan dengan cara dilakukan pengurugan pada jalan tersebut namun itu tidak bertahan lama dan terjadi kerusakan kembali, sehingga menyebabkan kendaraan yang membawa sekam padi dan serbuk kayu ada yang mengalami kerusakan pada kendaraan seperti patah AS, terguling dan itu sering terjadi sebelumnya dengan kondisi jalan seperti ini,” jelasnya.
Pihaknya juga menjelaskan, ruas jalan tersebut digunakan untuk keperluan ke PLTU Banten 2 Labuan dalam melakukan pengiriman sekam padi dan serbuk kayu mungkin sepenuhnya tanggungjawab pihak perusahaan PLTU.
“Karena kita pun memakai jalur kesini juga atas izin PLTU, karena ini akses jalannya sampai ke jalan poros desa yang menghubungkan antar Desa Margasana dan Margagiri yang berada di samping PLTU Labuan,” katanya.
Bahkan masyarakat saat ini tidak dapat menggunakan akses jalan ini, dikarenakan jalan tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah, oleh karena itu, akses tersebut hanya dapat dilalui oleh kendaraan mobil jenis truk.
“Karena kendaraan penumpang seperti mobil kecil maupun motor tidak berani melewati akses jalan tersebut, karena dikhawatirkan dapat membahayakan,” ungkapnya.
Harapannya akses jalan tersebut dapat segera diperbaiki, karena ini salah satu akses penunjang ekonomi bagi masyarakat yang ada di sekitar.
“Intinya akses jalan tersebut untuk segera diperbaiki agar aksesnya bisa lebih lancar, sehingga pengiriman barang biomasa ke PLTU ini berjalan dengan lancar,” harapnya. (*/Riel).