Terkait Longsor Curug Putri, Petugas dan Warga Lakukan Normalisasi Sementara

 

PANDEGLANG – Terkait longsor di kaki Gunung Pulosari pada Curug Putri tepatnya di Desa Cilentung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, itu sudah dilakukan penanganan normalisasi untuk sementara bersama KSB, Polsek dan masyarakat setempat.

“Jadi di posisi lokasi Gunung Curug Putri sudah kita lakukan normalisasi sementara waktu, memang kita membutuhkan reboisasi ulang untuk di atas. Dikarenakan di atas Curug Putri itu sendiri telah terjadi banyak yang longsor dan ini harus kita lakukan mitigasi ulang untuk dilakukan reboisasi ke depan,” kata Camat Pulosari Gimas Rahadyan kepada faktabanten.co.id, Minggu, (8/12/2024).

Selanjutnya, ia menyampaikan, adapun terkait bantuan logistik bencana kesiapsiagaan bencana untuk masyarakat sudah tersalurkan dari lumba sosial Kecamatan Pulosari dan pihak desa yang melakukan kegiatan normalisasi aliran arus dari Curug Putri.

“Kami sudah memberikan bantuan logistik kesiapsiagaan bencana untuk masyarakat,” terangnya.

Selain itu, dikarenakan memang dari efek longsor ini beberapa Pemasangan Tandon Air (Bronkep) dan pipa-pipa yang mengalirkan air ke Desa Cilentung, ini sudah pada rusak dan ke bawa arus sehingga harus dilakukan pembangunan ulang.

“Kita udah dorong agar untuk dianggarkan di Dana Desa (DD) T.A 2025, kami sudah perintahkan pihak Pemerintah Desa untuk membuat proposal usulan penanganan baik ke DLHK Provinsi Banten, Dinsos Provinsi Banten kemudian ke BPBD Provinsi Banten maupun BPBD Kabupaten Pandeglang,” pungkasnya.

Tidak hanya itu, agar bisa dilakukan pembuatan bangunan tebing pondasi karena itu perlu di bangun kembali Pemasangan Tandon Air (Bronkep) untuk aliran air bersih bagi masyarakat yang bersumber dari Curug Putri.

“Sepanjang potensi longsor nya tidak ditangani oleh perhutani, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, ini akan menjadi peristiwa berulang dikemudian hari,” tuturnya.

DPRD Cilegon Anti Korupsi

Pihaknya berharap ada perhatian khusus dari DLHK Provinsi Banten kemudian dari BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten Pandeglang untuk melakukan penataan disekitar Curug Putri.

“Kenapa hal itu perlu dilakukan supaya potensi longsor nya bisa kita minimalisir ke depannya,” tandasnya.

Kapolsek Pulosari Ipda Aap Ahmad Sapei melalui Aipda Didin Imanudin Kanit Intelkam Polsek Pulosari mengungkapkan, bahwa terkait kejadian longsor di Curug Putri, Desa Cilentung itu sudah dilakukan penanganan oleh masyarakat, Pemerintah Desa dan di bantu oleh pihak Muspika Pulosari.

“Itu sudah ditangani oleh masyarakat dan Muspika Pulosari, namun dari dinas terkait belum ada yang turun ke lokasi kejadian longsor tersebut,” ungkapnya.

Lanjut Anggota Kepolisian Sektor Pulosari menyampaikan, longsor tersebut disebabkan terjadinya curah hujan yang cukup tinggi, sehingga tidak dapat menahan debit air.

“Bahkan di sekitaran Curug Putri itu sendiri sudah dilakukan reboisasi penanaman pohon, namun karena pohon-pohon tersebut belum tumbuk secara maksimal, longsor saat sudah ditangani oleh warga karena sebagian warga menggunakan aliran air bersih itu ngambil dari Curug Putri dengan cara menggunakan pipa,” tandasnya.

Kosasih warga Kecamatan Pulosari, bahwa longsor yang terjadi di Curug Putri bagian dari pada Gunung Pulosari itu disebabkan karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari yang lalu, sehingga tidak dapat menahan debit air tersebut.

“Longsor di Curug Putri sudah dilakukan penanganan sementara, terutama untuk saluran air pada bagian pipa, karena banyak masyarakat yang menggunakan sarana air bersih yang bersumber dari Curug Putri,” katanya.

Mudah-mudahan kedepannya ada penanganan khusus dari dinas terkait yang membidangi, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

“Tentu kami pun sangat khawatir karena banyak warga sekitar yang penduduknya tidak jauh dari lokasi kejadian tersebut,” tandasnya. (*/Riel).

KS Anti Korupsi
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien