PANDEGLANG – Adanya pungutan liar (pungli) atau potongan honor jasa pelayanan di Puskesmas yang ada di Kabupaten Pandeglang makin jelas.
Hal tersebut terungkap dari para pegawai puskesmas yang menyatakan bahwa ada pemotongan honor sebesar Rp300 ribu.
Dari penelusuran Fakta Banten di sejumlah Puskesmas banyak honor yang diberikan baik itu jasa pelayanan maupun dari anggaran kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional tidak sesuai dengan Permenkes.
Bahkan di beberapa Puskesmas banyak dilakukan penyimpangan seperti penggelembungan anggaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak transparannya anggaran JKN dan kapitasi per Puskesmas, serta biaya operasional kesehatan (BOK).
Dihubungi salah seorang tenaga kesehatan di salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Pandeglang mengatakan, benar bahwa semenjak kepala Puskesmas diganti, untuk honor jasa pelayanan dipotong sekitar Rp300 ribu, entah untuk apa dirinya mengaku tidak tahu.
“Iya, sejak ada pergantian kepala Puskesmas honor itu dipotong, saya juga kurang tahu kenapa ada pemotongan,” ujar karyawan Puskesmas yang enggan disebutkan namanya kepada Fakta Banten, Rabu, (29/3/2023).
Terpisah aktivis Front Pemuda dan Mahasiswa Nasional Panji menuturkan, dari hasil penelusuran yang ditemukan di lapangan ini terjadi hampir di semua Puskesmas yang ada di Pandeglang karena banyak keluhan dari tenaga kesehatan namun para pegawai takut untuk bicara.
“Dari 36 Puskemas kami meyakini 85 persennya melakukan hal serupa oleh karena itu kami berharap para penegak hukum segera turun ke lapangan untuk bisa melakukan penyelidikan,” terangnya.
Sementara itu kepala Puskesmas Kecamatan Panimbang Wahyu membantah adanya isu pungutan atau potongan honor yang ada di instansinya.
Iya memastikan hak-hak para pegawai diberikan sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan.
“Untuk hak-hak pegawai saya berikan, adapun puskemas lain saya kurang tahu, untuk Panimbang silahkan tanya kepada para pegawainya,” pungkasnya. (*/Gus)
