PANDEGLANG – Adanya Pjs Kepala Desa Geredug, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang dari istri mantan Kepala Desa, Camat Bojong dikritik oleh aktivis Karang Taruna Kecamatan Bojong.
Basir Ketua Karang Taruna Bojong mengatakan pihaknya melihat adanya pengangkatan PJs Kepala Desa di Kecamatan Bojong sudah diwarnai Kolusi dan Nepotisme.
Pihaknya sangat menyangkan dengan langkah camat yang terkesan tidak profesional, apakah memang dari sekian banyak pegawai pemerintahan di Kecamatan Bojong tidak ada yang sanggup jadi Pjs di Desa Geredug, kenapa harus istri dari mantan kades khususnya Desa Geredug.
“Ini terlalu dipaksakan apa lagi latar belakang dari istri pak kades juga ia sebagai pengajar yang saat ini menduduki jabatan kepala sekolah dasar. Apakah ini ada pemufakatan yang kurang baik atau memang ada kepentingan golongan, saya harap camat bisa menjelaskan hal ini ke publik karena kami melihat sudah tidak etis,” paparnya.
Dia mempertanyakan peran Camat Bojong dalam hal ini, atas urgensi apa dari sekian banyak pegawai pemerintah harus secara kebetulan yang direkomendasikan seorang istri dari mantan kades tersebut apakah ini titipan atau ada kepentingan lain.
“Harusnya pak Camat mempunyai ukuran dalam hal kebijakan jangan seperti memilih RT. Jangan-jangan ini hanya kepentingan kelompok kelompok tertentu saja sehingga ini dipaksakan,” tegasnya.
Camat Bojong, Yadi mengatakan ini dilakukan sesuai berdasarkan Undang-undang no 6 tahun 2014 bahwa Penjabat Kepala Desa harus PNS .dan Perbup no 29 tahun 2017 bahwa penjabat kepala desa diangkat oleh Bupati dari PNS di lingkungan Pemerintah kabupaten Pandeglang.
“Benar kalau yang merekomendasikan itu Camat sesuai dengan Perbup nomor 29 tahun 2017,” katanya.
Sementara ditanya terkait kenapa tidak memberikan tugas Pjs kepala desa pada PNS yang tugasnya di kecamatan, Camat tidak menjawab. (*/Oriel/Gus)
