Viral Wisatawan di Pantai Carita Lewati Jembatan Kena Pungli, Warga Sebut Sudah Berlangsung Sejak Lama

Lazisku

PANDEGLANG – Seorang wisatawan asal Depok, Oki Setiawan mengeluhkan adanya praktek pungli (pungutan liar) berkedok jembatan penyebrangan di objek wisata Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang.

Pasalnya, Oki mengaku dirinya merasa dijebak saat menyebrangi sebuah jembatan yang terbuat dari bambu saat melintasi sebuah muara kecil sedalam betis orang dewasa yang berada di perbatasan antara Pantai Lippo dengan Pantai Wara-wiri di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.

“Jadi hari Minggu (2/7/2023) saya berwisata ke Carita karena saya tinggal di Depok. Jadi saya abis berenang di pantai, mau bilas, mau mandi sama istri, dan saya lewat jembatan itu, istri lewat yang sebelah kanan, saya yang kiri. Pas lewat gak ngeuh, karena istri saya disamperin seorang pria, trus saya samperin dan tanya kenapa. Eh kata istri saya, lewat jembatan ini harus bayar,” ungkap Oki, Senin (3/7/2023).

Ks

“Si pria itu bilang, kalau lewat jembatan ini harus bayar karena jembatan pribadi katanya. Diminta Rp5000 satu kali lewat untuk satu orang,” imbuhnya.

Menurutnya, kondisi muara sungai yang sedikit kotor memang menjadi alasan bagi para pengunjung menggunakan jembatan tersebut. Terlebih bagi pengunjung yang mengenakan sepatu dan celana panjang agar tidak basah.

Namun, disampaikan Oki, para pelaku yang berjumlah 3 orang itu diduga sengaja menjebak para pengunjung untuk melewati jembatan lantaran tidak adanya pemberitahuan bila jembatan tersebut berbayar.

“Pengunjung rata-rata kayak kena prank, jadi pas pengunjung lewat jembatan, langsung dikejar terus dimintain uang sebesar Rp5000. Jadi gak ada pemberitahuan kalau jembatan itu berbayar,” ujarnya.

Untuk itu, ia pun berharap kepada pihak-pihak terkait untuk bisa melakukan penertiban terhadap oknum-oknum pelaku pungli yang dapat membuat citra buruk terhadap objek wisata di Pantai Carita.

“Ini bisa jadi kesan buruk, harapannya sih bisa meniadakan oknum-oknum kayak begitu yang merugikan wisatawan,” ucap Oki.

dprd pdg

Sudah Berlangsung Sejak Lama

Sementara itu, salah seorang warga asal Kecamatan Menes, Dadan Romdona mengaku bahwa praktek pungli bermodus jembatan penyebrangan di Pantai Carita sudah menjadi rahasia umum lantaran terjadi sejak puluhan tahun silam.

Namun, lanjut Dadan, dirinya merasa kaget jika praktek pungli tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini lantaran sudah bertahun-tahun tak pernah berkunjung ke Pantai Carita.

“Duh udah lama itu mah, orang-orang (Menes dan sekitarnya) juga pada tahu, pas saya SMA kelas 1 tahun 2004 itu pernah juga kena, pas lewat eh tiba-tiba diminta uang. Ternyata masih ada sampe sekarang, gak tau saya karena sudah lama juga ga pernah maen ke sana (Pantai Carita),” ungkap Dadan.

Sementara itu, Kepala Desa Sukajadi, Sandy Wyasa tak menampik adanya praktek pungli bermodus jembatan penyebrangan tersebut. Menurutnya, saat ini pihaknya bersama aparat kepolisian setempat telah menindaklanjuti persoalan tersebut.

Bahkan, Sandy berjanji bahwa pihaknya bersama muspika setempat akan terus melakukan pemantauan di objek wisata Pantai Carita guna mencegah terjadinya praktek-praktek serupa yang bisa merugikan wisatawan.

“Kami baru tahu kalau ada hal seperti itu, tapi tadi udah (ditindak) bersama pihak kepolisian, kita akan tertibkan. Saya janji ini yang pertama dan terakhir. Kita akan pantau bersama muspika, kita akan koordinasi sehingga tidak akan ada lagi yang seperti ini,” kata Sandy.

“Biasanya mereka adanya itu di hari-hari lebaran, kalau hari biasa ga ada. Jadi pas momen-momen rame saja. Kalau hari ini tadi dicek gak ada,” lanjutnya.

Meski diakui Sandy bahwa jembatan penyebrangan tersebut memiliki manfaat bagi para pengunjung, namun dirinya tetap tidak membenarkan cara-cara yang digunakan oleh para pelaku yang terkesan menjebak para pengunjung.

“Sebetulnya jembatan itu ada manfaatnya bagi warga yang menggunakan sepatu, celana panjang agar tidak basah, tapi memang ada kesalahan karena tidak ada plang atau pemberitahuan, dan juga terlalu mahal tarifnya,” tandasnya. (*/YS)

Kpu
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien