Manfaatkan Barang sederhana, KKM 23 UNIBA Ciptakan Alat Injak Handsanitizer

SERANG – Keadaan masyarakat kini tengah mengalami wabah covid-19 dan mengakibatkan diterapkannya pembatasan-pembatasan sosial. Sejalan dengan hal tersebut, kelompok KKM 23 Universitas Bina Bangsa dibawah bimbingan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menciptakan Alat Injak Handsanitizer tanpa tersentuh tangan guna mengantisipasi penyebaran virus covid-19.

Alat injak handsanitizer ini akan di sebar di beberapa titik lokasi, seperti di Kantor Kecamatan Gunung Sari, Kantor Desa Ciherang dan Mushola Nurul Rohmah yang bertempat di Kampung Ciherang Balimbing. Pembuatan alat injak Handsanitizer tersebut bertempat di RT/RW : 02/01 Ciherang Balimbing, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang Banten.

Berbekal pengetahuan yang didapatkan dari media seperti youtube dan jurnal, KKM kelompok 23 UNIBA berusaha menginterpretasikan ilmunya dengan membuat Alat Injak Handsanitizer tanpa tersentuh tangan.

Karena WHO dan Kemenkes menyatakan bahwa salah satu penularan COVID 19 adalah sentuhan, Melihat setiap orang selalu menekan gagang Hand Sanitizer dengan memutar kran air pencuci tangan, tentu hal ini perlu diwaspadai dan memiliki potensi besar untuk menularkan virus Covid-19 ini secara berantai.

Cara kerja alat injak Hand Sanitizer ini sangat mudah, karena terbuat dari alat sederhana yaitu paralon, Masyarakat hanya harus menginjak bagian bawah alat maka cairan sanitizer akan keluar dengan sendirinya.

“Kami selaku KKM 23 Universitas Bina Bangsa, menciptakan Alat Injak Handsanitizer sebagai bentuk pengabdian kami terhadap masyarakat dalam kondisi pandemi, kami memperhatikan kesehatan warga Desa Ciherang dalam memutus mata rantai Virus COVID-19 sebagai bentuk pencegahan yang paling dekat dengan masyarakat sekitar,” kata Lulu Ikmali selaku ketua kelompok KKM 23 kepada Fakta Banten, Rabu, (25/08/2021)

Di tempat yang sama Listiawari selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 23 dengan adanya alat inovasi bisa membantu meningkatkan kesadaran warga menghadapi pandemi.

“Diharapkan dengan adanya Teknologi Tepat Guna ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengupayakan pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran covid-19 agar wabah dapat segara berakhir,” ujarnya.

Dari terciptanya Teknologi Tepat Guna Alat Injak Handsanitizer ini diharapkan dapat mengurangi resiko penularan virus Covid-19 dan memudahkan dalam penggunaannya, tanpa perlu mencari tombol dan menekannya. Lebih hemat karena cairan keluar dengan kadar dan jumlah yang sama sehingga lebih efisien.

Selain itu juga, diharapkan Alat Injak Handanitizer ini dapat bermanfaat dalam mengurangi penularan virus COVID-19 terlebih untuk masyarakat Desa Ciherang. (*/Ihsan)

PUPR Bhakti PU
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien