CILEGON – Wilayah Kubangsari, Kecamatan Ciwandan adalah salah satu wilayah yang rawan banjir, bahkan kurun waktu sebulan daerah ini sudah dua kali mengalami banjir. Akibat banjir tersebut Puluhan rumah terendam banjir.
Hal tersebut di curhatkan Mulyadi Ketua RW 04, Kelurahan Kubangsari ke Sihabudin Sidik anggota Komisi V DPRD Banten pada saat Reses masa Sidang ke II yang berlokasi di lingkungan Kubang Welut, Senin(9/3/2020) malam.
Mulyadi menjelaskan, salah satu penyebab daerah itu sering di landa banjir karena ada penyempitan saluran air di kawasan pabrik (Krakatau Posco) sehingga ketika curah hujan tinggi dan debit air banyak air tidak leluasa mengalir ke laut.
“Sebelum dibangunya Pabrik Krakatau Posco, kawasan Kubangsari tidak pernah banjir, akan tetapi setelah di bangun KP wilayah kami menjadi langganan banjir, makanya dalam reses ini kami menyuarakan keluhan warga ke Dewan Sihab untuk mencari solusi yang terbaik, agar banjir ini tidak menghantui warga Kubangsari,”katanya.
Pembuatan LWS adalah Solusi
Anggota DPRD Komisi V yang membidangi Infrastruktur Sihabudin Sidik mengatakan, dalam reses hari terakhir ini banyak keluhan – keluhan masyarakat terkait banjir dan banjir menjadi momok yang paling mengerikan di Kubangsari dan untuk itu perlu ada solusi agar derah itu tidak menjadi langganan banjir.
“Salah satu solusi agar wilayah itu tidak banjir lagi adalah dengan membangun Low Water Sistem (LWS ) dan untuk itu semua pemangku kebijakan harus semuanya mendukung, terutama PT. Kiec yang harus memberikan ruang untuk jalur air ke arah laut,”katanya.
Memang lanjut Sihab, penyebab banjir juga di sebabkan curah hujan tinggi ditambah debit air dari arah selatan semuanya mengalir ke sini, jadi drainase sempit tidak bisa menampung air ditambah saluran air ke arah laut sempit dan salah satu solusi adalah pembangunan LWS.
“Beberapa persoalan yang menimbulkan banjir, selain curah hujan yang cukup tinggi dan drainase yang sempit di area PT KAI menjadi salah satu penyebab banjir, dan salah satu pencegahanya adalah pembuatan LWS,”tutupnya. (*/Redaksi)
