SERANG – Anggota Komisi III DPR RI, Ichsan Soelistio menyatakan kesedihannya terkait makin berkurangnya lahan pertanian di sejumlah daerah di Banten akibat beralih fungsi. Hal itu diungkapkannya seusai menjadi pembicara pada Pelantikan IKA Fakultas Pertanian Untirta (Faperta) dan Milad Faperta ke-34 di aula Fakultas Pertanian Untirta, Senin (3/9/2018).
“Saya memang sedih kalau soal tanah yang makin lama makin hilang jadi perumahan itu,” ucapnya.
Menurutnya, hal itu dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan permukiman serta ada faktor ekonomi yang menjadi salah satu penyebab banyaknya lahan pertanian yang dijual kepada pengembang.
“Tanah pertanian relatif lebih murah dibanding tanah lainnya. Sehingga pengembang banyak memilih lahan pertanian sebagai lokasi perumahan,” ujarnya.
Diakui Ichsan, dirinya kerap menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menjual lahan pertanian, namun hal itu dianggap sulit karena kebutuhan ekonomi dari masyarakat itu sendiri.
“Saya selalu mengatakan kepada mereka, kalau bisa tanah itu tidak boleh dijual karena tanah itu gak bisa diproduksi lagi,” tegasnya.
Lebih lanjut Ia menerangkan bahwa sesungguhnya potensi pertanian di Banten sangat besar. Namun hal itu tidak diimbangi dengan kemauan masyarakat untuk mengelolanya sehingga banyak lahan pertanian yang terbengkalai.
“Bayangin Malaysia investasi naga merah di sini, berarti kan tanahnya bagus, kalau orang asing mau ngelolanya. Jadi kembali lagi semua bagaimana masyarakat bisa mengelolanya,” paparnya.
Politisi Partai PDI-Perjuangan itu berharap dengan dilantiknya IKA Faperta bisa berdampak terhadap pertanian di Banten, khususnya program-program pemerintah yang bisa menyasar pertanian secara luas.
“Adanya IKA Faperta ini mudah-mudahan bisa membawa lebih besar karena pemerintah sudah menyiapkan sekian banyak program, kalau tidak dimanfaatkan sayang,” tandasnya. (*/Ndol)
[socialpoll id=”2513964″]
