Chat Minta Maaf ke Istri, Pria di Serang Ditemukan Gantung Diri

Dprd ied

SERANG – Entah apa yang merasuki DA aliyas Nono warga Komplek Taman Mutiara Indah, RT/RW 06/18 Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, Kota Serang yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Jasad Nono kali pertama ditemukan oleh mertuanya Badrudin sesaat setelah menerima pesan singkat dari anaknya yang tidak lain istri Nono.

Dalam pesan tersebut Noni meminta ayahnya untuk mengunjungi rumahnya. Karena dirinya khawatir akan keberadaan Nono yang mengirimkan pesan singkat dengan ucapan minta maaf.

“Badrudin dan saksi Dani datang ke rumah korban karena curiga korban sebelumya mengirimkan pesan melalui Whatsapp dengan isi pesan meminta maaf dan mengirim permintaan terakhir sambil mengirim video kepada istrinya yang sedang bekerja, dan kemudian setelah itu korban tidak bisa dihubungi, setelah itu istri korban curiga dan meminta ayahnya saudara Badrudin untuk mengecek korban di rumahnya,” ungkap Kasat Reskrim Polres Serang Kota, AKP Indra Feradinata, Rabu (20/11/2019).

dprd tangsel

Namun sesampainya di lokasi, lanjut Indra, pintu rumah ditemukan dalam kondisi terkunci. Pada saat itu juga lanjut Indra, mertua korban meminta bantuan Ketua RT setempat dan pihak keamanan komplek untuk mendobrak pintu rumah korban.

“Setelah didobrak, kemudian Nanang (Ketua RT-red), Kasdi (Kemanan Komplek-red) beserta Badrudin dan Dani ke arah belakang rumah dan menemukan korban dalam keadaan kepala tergantung di tali berwarna hijau dengan tali diikatkan di atap rumah yang terbuat dari besi. Baru setelah itu Ketua RT menghubungi pihak Kepolisian setempat,” paparnya.

Dikatakan Indra, dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan oleh pihaknya, pada saat mayat dievakuasi tercekik tali tambang kecil dengan Lidah yang menjulur keluar mulut dan tergigit.

“Dari anus tidak mengeluarkan kotoran namun dari kemaluan mengeluarkan kotoran, luka pada leher, lecet bentukan tali tambang kecil, dan tidak ada luka lain di tubuh korban,” tutupnya. (*/Ocit)

Golkat ied