atas

Dukung KPK Usut Korupsi Menpora, Mahasiswa UIN Banten Turun ke Jalan

SERANG – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Federasi Olahraga Mahasiswa (Formasi) Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar aksi unjuk rasa, terkait penetapan tersangka Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi oleh KPK, dalam kasus korupsi dana hibah KONI Tahun 2018.

Ketua Umum Formasi UIN Banten Irfan Matin mengatakan, tertangkapnya Imam Nahrowi sebagai tersangka kasus korupsi dana hibah KONI 2018 mengindikasikan bahwa dunia olahraga selalu menjadi lahan korupsi di negara Indonesia. Hal itu menyebabkan mundurnya dunia olahraga di bumi pertiwi.

Menurutnya, untuk memajukan kualitas dan prestasi olahraga Indonesia dibutuhkan sosok menteri yang independen yang tidak terafiliasi dengan partai politik. Karena jika Kemenpora dikendalikan oleh para politisi, maka mustahil olahraga di Indonesia bisa maju. Karena, karakter politisi hanya berbicara kepentingan partai politik.

“Adanya peran orang-orang politisi yang ikut andil dalam olahraga Indonesia dengan masuk ke dalam tubuh Kemenpora sehingga olahraga di Indonesia saat ini tidak pernah maju, dan tidak pernah lebih menyehatkan bagi seluruh rakyat Indonesia melainkan hanya menyiapkan panggung untuk orang-orang yang menyalahgunakan olahraga tersebut,” kata Matin saat ditemui di sela-sela aksi demonstrasi di Jl Jendral Sudirman, Kota Serang, Jum’at (20/9/2019).

Sunat

Ditegaskan Matin, proses pencairan dana bantuan Pemerintah untuk KONI dan klub olahraga, diduga berdasarkan kesepakatan mengenai pemberian fee yang melibatkan sejumlah pejabat Kemenpora sesuai arahan Miftahul Ulum selaku asisten pribadi menteri Imam Nahrowi.

“Fakta itu sesuai dengan surat dakwaan dalam persidangan yang dibacakan oleh jaksa KPK,” ungkap Matin.

Dengan itu, Matin menilai, kasus korupsi dana hibah KONI merupakan kasus kejahatan yang dilakukan berjamaah yang melibatkan banyak orang.

Mahasiswa UIN Banten khususnya Formasi memberikan dukungan penuh kepada KPK, untuk membersihkan Kemenpora dari para pejabat koruptor. KPK juga diharapkan menyelidiki lebih lanjut dan mengusut tuntas kasus tersebut, agar dunia olahraga di Indonesia menjadi lebih sehat.

“Atas dasar itu kami menuntut agar kedepan Kemenpora dipimpin oleh orang yang bukan petugas partai, agar olahraga Indonesia bisa sehat,” tandasnya. (*/Ocit)

mia