Gudang Limbah Cair di Bojonegara Dikeluhkan Warga dan Diduga Tak Berizin

Dprd ied

SERANG – Keberadaan gudang penampungan limbah cair garam di tengah ruang publik yakni di Terminal Penziarahan Gunung Santri, Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, diduga tak mengantongi perizinan dan dikeluhkan warga sekitar.

Warga mengaku khawatir barang tersebut bisa membahayakan bagi kesehatan lingkungan.

“Itu coba dicek ada gudang penampungan limbah cair garam di Terminal Gunung Santri, tanyakan perizinannya soalnya di sekitar lokasi banyak warga khususnya anak kecil, takutnya buat mainan bisa bikin gatal-gatal dan kulit melepuh. Apalagi tempatnya terbuka gitu,” keluh warga yang enggan disebutkan namanya, kepada faktabanten.co.id, Sabtu (21/9/2019).

Dari pantauan langsung wartawan di lokasi, tampak belasan drum dan bak penampungan di lokasi berisi limbah cair garam di dalam gudang. Parahnya, gudang tersebut berada di kawasan terbuka, tidak ditutup dan tidak ada petugas jaga.

Menurut pengakuan warga setempat, gudang tersebut terbilang baru, bahkan Ia tidak mengetahui apa isi yang ada di dalam drum-drum dan bak penampungan tersebut.

dprd tangsel

“Yang punya lahan sih Darus, tapi yang punya mah nggak tinggal di situ orangnya, coba aja tanya. Saya juga gak tahu apa itu, belum ada sebulan sih, belum lama,” terangnya.

Saat coba konfirmasi kepada pihak pengelola gudang limbah tersebut, pria yang mengaku bernama Hendro, terkesan tertutup kepada wartawan.

“Sodium itu mah, emang gatal kalau kena kulit. Tapi saya mah cuma kerja aja gak tahu apa-apa,” ujarnya.

Begitu juga saat ditanyakan soal perizinan usaha pengelolaan limbah tersebut, ditanyakan dari mana asal dan akan dibawa kemana limbah cair garam tersebut, Hendro mengaku tidak tahu.

“Gak tahu, gak tahu saya,” tandasnya singkat.

Hingga berita ini diturunkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, belum bisa dikonfirmasi terkait izin tempat penampungan limbah tersebut. (*/Ilung)

Golkat ied