Hari Air Sedunia, Warga Sawah Luhur Kota Serang Kini Tak Sulit Lagi Dapat Air Bersih

Pandeglang Hari Pahlawan

SERANG – Dompet Dhuafa Banten menggulirkan program ‘Air untuk Kehidupan’ di Kampung Mangerong, Desa Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Program digulirkan guna membantu pemenuhan air bersih bagi masyarakat di daerah tersebut.

Manajer Program Dompet Dhuafa Banten, Mokhlas Pidono, menyebut, di lokasi program, terdapat 90 kepala keluarga yang bermukim.

“Pemilihan lokasi didasari atas sulitnya warga memperoleh air bersih. Untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari, warga terpaksa membeli air dari luar,” kata Mokhlas, Rabu (22/3/2017).

Meskipun beberapa warga mencoba mencari sumber air sendiri seperti membuat sumur bor, namun kerap menemui kegagalan.

“Karena dari galian beberapa meter saja, sumur sudah mengeluarkan gas yang tentunya berbahaya bila dilanjutkan,” ujar Mokhlas menambahkan.

Sementara itu, Fundraising and Communications Manager Dompet Dhuafa Banten, Dedi Setiawan Chogah, menyampaikan, Dompet Dhuafa sangat berbahagia karena kesekian kalinya dapat membantu masyarakat, khususnya di wilayah kesulitan akses air besih atas amanah-amanah donatur dan masyarakat.

Sebelumnya, Dompet Dhuafa juga menggulirkan program yang sama di Dusun Sungak, Desa Bendung, Kasemen, Kota Serang dan di Desa Pulo Kencana, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.

“Mudah-mudahan kehadiran Dompet Dhuafa dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” harap Setiawan.

Sankyu

Setiawan berujar, program ‘Air untuk Kehidupan’ adalah bukti komitmen Dompet Dhuafa dalam mendayagunakan dana infak donatur dan CSR perusahaan yang menjadi mitra dan memperluas manfaatnya.

“Dompet Dhuafa selaku lembaga sosial penyalur zakat, infak, dan sedekah terus berusaha untuk transparan dan terbuka dalam menerima hingga proses penyerahan dana kepada penerima manfaat. Kita juga terus berupaya memperluas manfaat donasi dari donatur agar tidak lagi sebatas charity, tapi tantangannya adalah bagaimana membuat penerima manfaat menjadi berdaya secara materi maupun paradigma,” kata Setiawan.

Secara teknis program ‘Air untuk Kehidupan’ yang dilaksanakan adalah pengeboran dan juga penyediaan infrastruktur pendukungnya seperti MCK komunal, keran distribusi, dan penampungan air.

Air yang keluar dari sumber air di kedalaman 130 meter kemudian akan ditampung pada bak penampung yang akan diletakkan di atas MCK. Program yang sudah digelar sejak awal November 2015 ini juga bersinergi dengan komunitas M2C dan melibatkan warga setempat dalam prosesnya.

Ujang, tokoh masyarakat Kampung Manngerong mengungkapkan, dirinya mewakili masyarakat sangat berterima kasih atas hadirnya program Dompet Dhuafa di desa mereka.

“Alhamdulillah, sekarang beban warga sudah agak ringan dengan adanya bantuan dari Dompet Dhuafa. Oleh karena diharapkan masyarakat juga dapat menjaganya dengan baik,” katanya.

Dalam sambutannya saat peresmian serah terima bantuan, Ujang pun mengajak masyarakat untuk membiasakan diri melakukan budaya pola hidup bersih dan sehat yang merupakan pondasi awal menuju masyarakat yang sejahtera.

“Sekarang fasilitasnya sudah ada, tentu saatnya kita memanfaatkan dan menjaga sebaik-baiknya agar terus bisa dimanfaatkan sampai nanti,” pungkasnya. (*)

DPRD Cilegon Hari Pahlawan
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien